Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pelecehan Seksual di Bekasi Jadi Bukti Perempuan Masih Rentan Jadi Target

Kompas.com - 19/01/2020, 06:34 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sudah berapa kali tersangka melakukan aksi ini?

Kepada polisi, Denny mengaku bukan kali ini saja melakukan pelecehan seksual. Dia mengaku telah melakukan aksi serupa sebanyak lima kali di wilayah Bekasi.

Polisi menyita sejumlah barang bukti di antaranya motor, ponsel, dan pakaian yang dikenakan tersangka saat berksi.

Baca juga: Pelaku Pelecehan Seksual di Bekasi Koleksi Film Porno dan Telah 5 Kali Beraksi

Setelah polisi memeriksa ponsel tersangka, ditemukan banyak film porno yang disimpan oleh di dalamnya.

"Polisi juga menyita iPhone 7 plus warna hitam yang berisikan film-film porno," ungkap Yusri.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 289 KUHP dan atau Pasal 281 KUHP tentang tindak pidana kekerasan asusila di muka umum.

Apakah pakaian korban memicu aksi pelecehan seksual?

Seorang tersangka pelecehan seksual nekat beraksi tanpa memandang usia korban, lokasi untuk beraksi, ataupun pakaian yang dikenakan korban.

Hal ini dibuktikan dengan aksi pelecehan seksual yang dilakukan Denny terhadap korban yang mengenakan jilbab.

Baca juga: Pelecehan Seksual di Bekasi, Bukti Pakaian Korban Bukan Pemicu Tindakan Asusila Terjadi

Aktivis perempuan Azriani R Manalu mengatakan, pakaian korban sama sekali tak berkorelasi dengan peluang korban menjadi target pelecehan seksual. Sejumlah kasus pelecehan seksual terhadap korban yang berpakaian tertutup sudah kerap kali terjadi.

Oleh karena itu, menurut Azriani, pelecehan seksual terjadi murni karena niat dan isi kepala pelaku.

"Jadi yang harus kita perbaiki bukan pakaiannya korban, tetapi otaknya pelaku," ujar Azriana ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).

Mengapa perempuan rentan jadi korban?

Tak bisa dimungkiri, pelecehan seksual masih menghantui para perempuan. Azriana menjelaskan, perempuan rentan menjadi korban pelecehan seksual karena rendahnya penghargaan masyarakat.

"Kasus di Bekasi memperlihatkan bagaimana penghargaan masyarakat terhadap perempuan itu rendah sekali. Mereka menjadi objek semata," kata Azriana.

Alasan lainnya adalah ruang-ruang publik di kota besar di Indonesia belum sepenuhnya aman bagi perempuan. Sehingga, perempuan masih rentan menjadi target pelecehan seksual.

"Bahwa dia terjadi ruang-ruang publik, harusnya bisa menjadi perhatian segera dari aparat supaya ruang publik bisa dipakai benar-benar dengan aman terutama oleh perempuan," tutur Azriana.

Apa sih dampak pelecehan seksual pada korban?

Pelecehan seksual pasti memberikan dampak buruk pada psikologis korban. Azriana mengungkapkan, korban pelecehan seksual cenderung akan mengalami trauma.

Bahkan, dampak psikologis pada korban yang berpakaian tertutup jauh lebih besar dibandingkan korban yang mengenakan pakaian terbuka.

Baca juga: Aktivis Perempuan: Trauma Korban Pelecehan Seksual yang Berpakaian Tertutup Jauh Lebih Besar

"Kecenderungannya untuk menyalahkan diri sendiri, trauma psikologisnya, jauh lebih besar. Dia merasa, kenapa dia sudah berpakaian tertutup tetapi masih begini juga," terang Azriana.

Oleh karena itu, dibutuhkan pendampimgan psikologis pada korban dan hukuman yang dapat memberikan efek jera bagi para pelaku pelecehan seksual.

"Jadi, saya rasa memang sebaiknya kita tidak terjebak dalam pembicaraan soal pakaian. Lebih bagus kita bicara soal bagaimana korban ditangani dan pelaku bisa dimintai pertanggungjawaban hukum," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com