JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto pernah bicara tentang penurunan permukaan tanah di Jakarta yang menjadi salah satu penyebab banjir.
Dia mengatakan, penurunan tersebut disebabkan oleh air tanah yang terus dikuras oleh industri dan perhotelan di daerah DKI.
"Ini akibat dari penurunan tanah sebab air tanah diambil terus; bukan hanya oleh penduduk, tetapi yang lebih parah lagi diambil untuk keperluan industri dan hotel-hotel," kata dia dalam buku "Catatan Seorang Gubernur".
Dari penurunan tanah ini, efek berantai terjadi untuk penanganan banjir di DKI Jakarta. Mulanya wilayah DKI Jakarta berada 7 meter di atas permukaan laut, kini lebih rendah dari permukaan laut.
Baca juga: Cerita Wiyogo Atmodarminto Semasa Jadi Gubernur, Sulitnya Relokasi Warga di Bantaran Kali Jakarta
"Rongganya tidak bisa menanggung beban. Terjadilah penurunan tanah. Akibat penurunan ini, sistem pencegahan banjir menjadi kacau," kata dia.
Belum lagi masalah lain yang ditimbulkan akibat pengurasan air tanah besar-besaran oleh gedung-gedung Jakarta.
Wiyogo mengatakan, dengan semakin berkurangnya air tanah, kualitas air permukaan akan rusak, terutama di musim kemarau.
"Sumur-sumur dangkal yang dibangun di dekat septictank akan tercemar. Ini membahayakan kesehatan," kata dia.
Akibat negatif lainnya, lanjut dia, air laut akan meresap masuk dan merusak komposisi tanah. Pada saat dia menjabat, peresapan air laut sudah sampai di daerah sekitar Monas.
Untuk itu Wiyogo mencoba membuat kebijakan agar air tanah di Jakarta tetap terjaga. Dia membuat SK Gubernur Nomor 17 Tahun 1991 yang mewajibkan warga di wilayah selatan Jakarta membuat sumur resapan.
"(Agar) air hujan yang turun dari genteng harus masuk kembali ke dalam tanah." kata dia.
Baca juga: Cerita Eks Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto Sulit Realisasikan Program Penanganan Banjir
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.