JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga menyampaikan duka cita atas meninggalnya SN, pelajar SMP Negeri 147 Ciracas, Jakarta Timur.
Penyebab utama SN meninggal dunia, diduga bunuh diri dan mendapatkan perhatian khusus karena terjadi di dalam lingkungan pendidikan.
“Kasus meninggalnya SN yang saat ini masih diduga bunuh diri merupakan alarm bagi kita semua baik itu orangtua, guru dan lingkungan sebaya untuk lebih memperhatikan buah hati dan anak-anak di sekeliling kita," ujar Menteri Bintang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (19/1/2020), seperti dikutip Antara.
Baca juga: Kronologi Siswa yang Tewas akibat Lompat dari Lantai 4 Sekolah di Cibubur
SN adalah satu dari 80 juta lebih generasi bangsa ini, kata Menteri, dan saat ini Indonesia kembali berduka dengan kepergiannya yang ironisnya terjadi di dalam sekolah.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan tegar," ujar dia.
Kasus meninggalnya SN mendapat perhatian besar dari masyarakat dan menjadi pembicaraan di media sosial, setelah beredar isu SN adalah korban perundungan teman-teman sekolahnya.
Menanggapi hal itu, Menteri Bintang menghimbau masyarakat memberi waktu dan kesempatan kepada aparat kepolisian.
“Kita serahkan dan mendukung proses penyelidikan kepada aparat kepolisian untuk bisa memastikan penyebab dari meninggalnya korban," katanya.
Baca juga: Siswi Tewas Usai Lompat dari Lantai 4 Sekolah, Dugaan Terjadi Bullying Kini Mucul
Masyarakat juga kami minta tidak terburu-buru memberikan opini tunggal penyebab meninggalnya karena perundungan setelah beredar ungkapan keluarga korban di grup Whatsapp dan media sosial.
"Berikan kesempatan aparat kepolisan mengumpulkan keterangan dari para saksi,” kata Menteri Bintang.
Menteri Bintang akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan akan menindaklanjuti dengan kebijakan perlindungan anak setelah ada pernyataan resmi penyebab kematian SN dari pihak Polres Jakarta Timur.
Sementara itu, Polisi masih mendalami motif SN melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya hinga menyebabkannya tewas.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan, proses penyelidikan kasus SN masih berlangsung.
"Jadi gini, kita masih dalami motif korban melakukan bunuh diri, karena anak SMP kita engga bisa buru-buru memaksakan atau meminta keterangan kepada mereka (teman korban) kan tidak bisa sembarangan juga kan," kata Hery saat dikonfirmasi, Minggu.
Baca juga: Sekolah Bantah Siswinya Lompat dari Gedung karena Jadi Korban Bully
Hery menambahkan, pihaknya masih mendalami motif dengan memeriksa sejumlah teman korban.