BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda mengakui bahwa jumlah sekolah yang butuh perbaikan amat banyak.
"Anggarannya pun terbatas, sehingga perbaikan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya," kata Carwinda dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Senin (20/1/2020).
Sejauh pencatatan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, jumlah ruangan kelas yang rusak setara tiga kali lipat jumlah ruangan kelas yang layak pakai atau dalam keadaan baik, yakni 9.686 kelas rusak berbanding 3.198 ruang kelas normal.
"Ada sebanyak 9.686 ruang kelas yang rusak. Terbagi untuk SMP 5.708 ruang kelas dan untuk SD sebanyak 3.978 ruang kelas," ujar Carwinda.
Di tingkat SMP, mayoritas kerusakan dikategorikan dalam kerusakan ringan. Namun, ada 1.015 ruang kelas yang masuk dalam kategori rusak berat.
Baca juga: Pertengahan 2020, SDN Samudrajaya 04 Bekasi Direhabilitasi Total
Sedangkan di tingkat SD, sebanyak 37 persen atau 1.481 ruang kelas yang ada masuk dalam kategori rusak berat.
"Ruang kelas yang rusak tersebut akibat banyak faktor, mulai dari sekolah tersebut sudah dalam kondisi tua, juga karena kebanyakan sekolah belum diperbaiki sejak berdiri tahun 1980 lalu," Carwinda menjelaskan.
"Sebagian lagi tergerus akibat diterjang banjir," imbuhnya.
Ia mengatakan, seluruh data itu sudah dikantongi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi sebagai pihak berwenang merehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak.
"Kami berharap PUPR bisa lebih selektif menetukan sekolah yang akan dibangun dan memprioritaskan sekolah yang kondisinya mendesak," tutup Carwinda.
Baca juga: SDN Samudrajaya 04 Bekasi Rusak Parah, Sisa Dana BOS Hanya Cukup untuk Cat Dinding
Baru-baru ini, SDN Samudrajaya 04 di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi menyita perhatian karena ruangan-ruangannya rusak parah.
Para murid terpaksa belajar di kelas yang ubinnya bergelombang, bahkan sebagian keramiknya mengelupas menyisakan tanah merah.
Atapnya pun penuh lubang. Dinding-dinding serta sekat antarkelasnya jebol. Sejumlah jendela tak berkaca. Pintu kelas lapuk dan sulit digeser.
Para murid sampai membuat video meminta pemerintah segera memperhatikan sekolah mereka.
Akibat keadaan ini, pihak sekolah semakin sering memulangkan murid-muridnya sehubungan dengan datangnya musim hujan.
Soalnya, gedung sekolah tersebut dinilai amat rentan ambruk jika diterpa angin kencang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.