Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Dua Ormas Saling Serang di Bogor, Dipicu Perusakan Posko

Kompas.com - 20/01/2020, 18:57 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Anggota dua organisasi masyarakat (ormas) terlibat bentrokan di Jalan Raya Abdullah bin Nuh, Bogor Barat, Kota Bogor, Senin (20/1/2020) siang.

Berdasarkan rekaman video yang beredar, kedua ormas tersebut saling serang menggunakan senjata tajam dan tongkat kayu atau bambu.

Rekaman video itu juga memperlihatkan aparat kepolisian terpaksa menembakkan senjata api ke udara untuk membubarkan massa yang bentrok.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser menyebutkan, kedua ormas yang terlibat bentrok tersebut adalah Pemuda Pancasila (PP) dan Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB).

Baca juga: Viral Ormas Kokam Disebut Berseragam Mirip Kopassus dan Bawa Senjata

Hendri mengatakan, bentrokan kedua ormas itu dipicu permasalahan yang berkembang sebelumnya di wilayah Bojong Gede, Kabupaten Bogor.

Imbasnya, dini hari tadi sejumlah orang dari kedua ormas saling serang di Jalan Raya Soleh Iskandar.

Siang tadi, lanjutnya, keributan antar anggota ormas tersebut kembali pecah.

"Pagi tadi, sudah kami antisipasi dengan mengumpulkan ketua-ketuanya. Namun karena isu ini sudah berkembang ke masing-masing anggota, jadi pada berdatangan dari Bekasi, Depok, Tangerang, Bogor," ucap Hendri ditemui di Mapolresta Bogor Kota.

Dia mengemukakan, dari informasi yang didapat, keributan itu dilatarbelakangi perusakan posko sebuah ormas di Bojong Gede.

Ormas yang posko dirusak itu kemudian membalasnya dengan melakukan perusakan sepeda motor salah satu anggota ormas lawannya di Kota Bogor.

"Ini yang memicu kejadian tadi. Yang pertama harus kami lakukan adalah memediasi antar kedua kelompok ormas ini," katanya.

Saat ini, situasi di lokasi kejadian sudah kondusif. Sejumlah anggota juga sudah disiapkan untuk mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Sejauh ini polisi belum melakukan penahanan terhadap anggota kedua ormas yang terlibat bentrok. Meski begitu, polisi akan menindak tegas pihak yang melanggar hukum.

"Siapapun yang melanggar hukum akan ditindak tegas. Yang paling penting, kami bersama pemerintah kota akan melakukan mediasi. Melihat akar permasalahannya seperti apa, termasuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan mereka ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com