JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan, koteka atau pakaian adat untuk pria khas dari Papua kembali ramai diperbincangkan.
Setelah dua orang aktivis Papua yang menjadi terdakwa di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggunakan koteka di ruang sidang.
Pakaian keduanya justru mendapat teguran hakim.
Para aktivis memprotes teguran yang terkesan diskriminatif itu sampai membuat Humas PN Jakarta Pusat memberikan klarifikasi.
Lalu, seperti apa sebenarnya penggunaan koteka bagi masyarakat Papua?
Sejumlah pemberitaan Harian Kompas mencatat, koteka sebenarnya bukan nama asli yang diberikan dari baju adat Papua tersebut.
Di Suku Dani, tempat koteka masih eksis digunakan, koteka disebut dengan nama Holim. Kaum pria biasanya menggunakan holim yang terbuat dari kulit labu air tersebut.
Holim dibuat dengan kulit labu yang dikeringkan lalu menjadi sarung untuk penis lelaki suku Dani.
Bukan kali pertama holim atau koteka tersebut diributkan di kanca nasional.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan