Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pohon di Monas, Puluhan Tahun Jadi "Paru-paru" Jakarta, Ditebang pada Era Anies

Kompas.com - 21/01/2020, 17:55 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Bertahun-tahun bertahan

Setelah penanaman pohon yang dilakukan pada tahun 1973 tersebut, Monas memang banyak mengalami perubahan revitalisasi.

Pada Juli 1995, Monas kembali direvitalisasi. Tetapi, tidak mengorbankan pohon-pohon yang tumbuh selama puluhan tahun tersebut.

Dalam pengembangannya, penanaman pohon baru justru digalakkan dalam jumlah besar.

Saat itu revitalisasi kawasan Taman Monas yang sudah berubah nama menjadi Taman Medan Merdeka tidak berbeda jauh dari rencana induk yang dibuat Presiden Soeharto.

Dalam rencana induk penataan kawasan Monas, semua jalan beraspal selebar 50 meter yang mengelilingi Tugu Monas akan diubah menjadi taman.

Sebagai penggantinya, akan disediakan jalan yang terbuat dari batu-batu. Perluasan taman ini untuk mendukung keagungan Tugu Monas.

Baca juga: Fraksi PSI: Kontraktor Revitalisasi Monas Kurang Meyakinkan

Kemauan politik pemerintah untuk menciptakan kawasan Monas sebagai hutan kota dikuatkan dengan Keputusan Presiden RI No 25 Tahun 1995 tertanggal 2 Mei 1995.

Dipangkas pada era Anies Baswedan

Selama bertahun-tahun, tidak ada gubernur yang berani membabat ratusan pohon yang sudah ditanami selama puluhan tahun itu.

Namun, tidak pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebanyak 205 pohon di sisi selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, telah dicabut dari tempatnya dan dipindahkan ke tempat lain di kawasan itu.

Lahan di lokasi itu, Senin (20/1/2020) siang, tampak gundul. Pohon-pohon yang sebelumnya memenuhi sisi selatan Monas tidak terlihat.

Yang tampak hanya tanah merah.

Selain itu, ada pagar besi yang mengelilingi kawasan tersebut. Tampak pula beton-beton sedang dibangun di dalam pagar itu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Monas Isa Sanuri mengatakan, kawasan Monas sedang dalam pengerjaan revitalisasi.

Baca juga: DPRD Akan Panggil Pemprov DKI, Pertanyakan Revitalisasi Monas

Isa mengatakan, ada 150 pohon ukuran besar dan 55 ukuran pohon kecil yang ditebang terkait dengan proyek revitalisasi itu.

"Itu sebenarnya bukan ditebang begitu saja. Jadi pohon-pohon itu akan dipindahkan. Kalau tidak bisa dipindahkan, akan kami buat baru (pohon-pohon)," kata Isa, Senin.

Isa menambahkan, sebanyak 150 pohon akan dipindahkan ke pelataran selatan. Sementara itu, 55 pohon kecil dipindahkan ke bagian timur dan barat.

"Yang jelas tidak sekadar dipindahkan, tapi kami jadikan ruang terbuka hijau," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com