JAKARTA, KOMPAS.com - Dua nama pertama yang diusulkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta tiba-tiba dicoret setelah proses pemilihan di DPRD DKI mandek.
Kedua nama yang dicoret yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. PKS kemudian mengajukan nama lain. Bukan dua, tapi hanya satu yakni Nurmansjah Lubis.
Sementara seorang lainnya yakni politisi Gerindra, Ahmad Riza Patria. Dua calon itu disebut kesepakatan dua partai.
Namun, apa alasannya PKS tiba-tiba hanya mengajukan satu calon?
"Kalau boleh dikatakan, ini semacam win win solution-nya. Kalau ternyata mentok-mentok terus kasihan warga Jakarta tidak punya wakil gubernur, akhirnya mau tidak mau kami mengalah," ujar Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo saat ditemui di kantor DPW PKS Jakarta, Cempaka Baru, Selasa (21/1/2020).
Baca juga: Ribet Banget Drama Gerindra dan PKS Pilih Wagub DKI
Sakhir mengaku proses pemilihan cawagub DKI begitu panjang.
Pada proses pemilihan wakil gubernur pada DPRD periode sebelumnya, PKS tetap berkutat untuk menjadikan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Tak juga rampung, PKS kembali berharap DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 melanjutkan proses pemilihan cawagub.
"Memang kalau lihat prosesnya panjang ya. Seperti teman-teman media ikuti prosesnya belarut-larut, enggak selesai juga. Akhirnya kami pilih Nurmansjah untuk jadi terobosan," papar Sakhir.
Baca juga: Utak-atik Calon Wagub DKI Jakarta, Sampai Kapan Anies Menjomblo?
Ia mengatakan, memilih satu nama dari PKS dan satu nama dari Gerindra merupakan solusi terbaik.
"Kami mencoba nama baru dengan tentu saja ini keputusan akhirnya tetap di DPP. Kami di wilayah hanya usulkan," ujar Sakhir.
Dia menyebutkan Presiden PKS Sohibul Iman juga mengedepankan yang terpenting adalah memecah kebuntuan yang ada.
"Kami, mau tidak mau, PKS mengalah. Makanya kenapa presiden (Sohibul Imam) juga sampaikan bahwa apa yang dilakukan merupakan salah satu terobosan untuk menebus kebuntuan politik yang ada," tutur dia.
Proses pemilihan wagub DKI mandek sejak masa jabatan DPRD periode 2014-2019. PKS dan Gerindra akhirnya sepakat mengganti nama calon.
Kedua parpol sudah menyerahkan nama Nurmansjah Lubis dan Ahmad Riza Patria kepada Gubernur DKI Anies Baswedan hari ini.