Jika skenario peta politik DPRD DKI Jakarta benar-benar berubah mengikuti peta politik nasional, maka akan terjadi penggerusah kekuatan PKS secara besar-besaran.
Menurut Yunarto, akan ada tujuh partai yang mendukung nama calon yang diusung Partai Gerindra.
Partai tersebut adalah partai-partai yang sudah mantap melenggang bersama pemerintahan Jokowi-Amin.
Di antaranya PDI-P, PSI, Nasdem, PKB, Golkar, Gerindra sendiri dan PPP.
Sedangkan PKS masih belum tentu didukung oleh Demokrat yang selama ini bersikap abu-abu dalam menyikapi arus politik.
"Kalau PAN? Versi Haji Lulung atau Zulkifli Hasan? Masih belum tahu bisa mendukung (PKS) atau tidak" kelakar Yunarto.
Tidak hanya soal hitung-hitungan jumlah kursi di DPRD DKI Jakarta, sosok yang diusung juga menjadi pertimbangan partai-partai di DPRD.
Riza Patria yang diusung Gerindra, misalnya.
Nama Riza Patria tak asing lagi di telinga masyarakat luas.
Baca juga: Profil Ahmad Riza Patria, Cawagub Baru DKI yang Disodorkan Gerindra
Riza Patria, seorang pengusaha asal Banjarmasin Kalimantan Selatan tersebut sudah melanggeng ke Senayan sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR-RI pada periode 2014-2019 lalu.
Berbeda dengan Nurmansjah Lubis. Walaupun pernah menjadi Anggota DPRD DKI Jakarta dua periode, namanya tidak sefamiliar Riza Patria dan dua nama yang diusungkan PKS sebelumnya.
Yunarto bahkan meragukan keseriusan PKS merebut kursi wagub dengan menunjuk Nurmansjah menjadi calon wagub DKI.
Baca juga: Nurmansjah Lubis, Mantan Anggota DPRD yang Jadi Cawagub DKI dari PKS
"Kalau Syaikhu (nama calon sebelumnya) kan sudah dikenal banyak orang, kalau ini kurang sekali (dikenal masyarakat)," kata dia.
Selain alasan jumlah kursi yang begitu jauh perbedaannya, sosok yang akan beradu sendiri sudah terlihat terlalu jauh dari sisi pengalaman maupun figurnya, kata Yunarto.
"Itu yang membuat saya merasa Riza Patria pasti menang dalam pemilihan ini," kata dia.
Pada skenario akhir pemilihan wagub yakni voting, akan ada unjuk kekuatan jumlah suara yang dipertontonkan di ruang sidang paripurna DPRD DKI Jakarta dalam agenda pemilihan wagub DKI nantinya.
Pengamat politik dari Indobarometer, M Qodari membuat prediksi perhitungan angka yang akan diraih kedua calon.
Prediksi itu mengatakan calon dari PKS bukan hanya kalah telak, tapi terjungkal saat pengambilan voting.