Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derbi PKS vs Gerindra dalam Pemilihan Wagub DKI Jakarta, Siapa yang Menang?

Kompas.com - 22/01/2020, 10:28 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Menurut saya kalau terjadi pertarungan politik (pengambilan voting), maka PKS akan terjungkal," kata dia.

Terjungkal karena begitu lemahnya posisi angka yang bisa didapat PKS dalam mekanisme voting nanti.

Dia menilai, kesolidan koalisi PDI-P dengan Gerindra di tingkat pusat akan mempengaruhi perolehan suara yang akan terjadi dalam pemilihan wagub mendatang.

"Prediksi saya kalau terjadi voting, yang akan menang adalah Riza Patria dari Gerindra. Karena konstelasi politik di tingkat nasional akan berpengaruh dan berperan di tingkat pemilihan Wagub DKI," kata dia.

Dari 106 kursi di DPRD DKI Jakarta, terdapat 10 partai politik yang kini sudah terbagi menjadi dua peta politik di kanca nasional.

Baca juga: Respons Ahmad Syaikhu Gagal Jadi Wagub Jakarta, Legawa hingga Kritik DPRD DKI

Jika dengana asumsi peta politik tingkat nasional solid di tingkat DPRD DKI Jakarta, maka ada tujuh partai yang sudah dipastikan mendukung calon yang diusulkan Gerindra.

Ketujuh partai tersebut adalah PDI-P dengan 25 kursi, Gerindra dengan 19 kursi, PSI dengan 8 kursi, Nasdem 7 kursi, PKB 5 kursi, Golkar 6 kursi, dan PPP 1 kursi.

Total kursi dari koalisi tersebut adalah 71 kursi dari 106 kursi atau 67 persen dari kursi yang ada di DPRD DKI Jakarta.

Berbeda dengan partai di luar koalisi pemerintah pusat.

Hanya ada tiga partai yang kini tidak bergabung di dalam lingkaran koalisi dinilai tak bisa menandingi jumlah kursi jika pemilihan Wagub berakhir dengan mekanisme voting.

Baca juga: Dua Calon Baru Diajukan, DPRD Janji Kebut Pemilihan Wagub DKI

PKS sendiri sebagai pengusung nama calon memiliki 16 kursi, diikuti dua partai di luar koalisi yakni Demokrat dengan 10 kursi dan PAN 9 kursi.

Ketiga partai ini hanya mengantongi 33 persen jumlah kursi di DPRD DKI Jakarta, atau sebanyak 35 kursi dari 106 kursi yang ada.

Itu terjadi jika Demokrat dan PAN berbaik hati menyumbangkan suaranya untuk PKS. Jika tidak, PKS hanya akan memeroleh 15 persen.

Sedangkan sisa suara yang mencapai 85 persen itu akan dilahap oleh koalisi Gerindra Cs.

Namun, namanya politik, tak ada yang pasti. Menit-menit akhir hitung-hitungan ini bisa saja berubah. Jika awalnya kawan, bisa jadi lawan. 

Semua politisi tentu menyadari dalam politik tak ada kawan atau lawan yang abadi. Yang abadi hanyalah kepentingan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com