JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembangunan jembatan layang (skybridge) yang akan menghubungkan Halte Transjakarta CSW Koridor 13 dan Stasiun MRT ASEAN menjadi contoh integrasi transportasi umum di Indonesia.
Menurut Anies, integrasi antara transjakarta dan MRT seharusnya menjadi contoh agar tidak ada lagi moda transportasi umum yang dibangun sendiri-sendiri ke depannya.
"Jangan lagi di mana pun di Indonesia kalau kita membangun, membangunnya sendiri-sendiri, harus membangun sebagai satu kesatuan," kata Anies di Stasiun MRT ASEAN di Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).
Baca juga: Skybridge Dibangun, Stasiun MRT ASEAN-Halte Transjakarta CSW Akan Terintegrasi
Anies menambahkan, perencanaan dan pembangunan moda transportasi umum selama ini berjalan sendiri-sendiri, termasuk transjakarta dan MRT. Padahal, transjakarta dan MRT Jakarta sama-sama milik badan usaha Pemprov DKI.
"Melihat kenyataan itu, kami menggariskan bahwa semua transportasi umum di Jakarta harus bisa menjawab tantangan integrasi, dari mana ke mana saja tersambungkan," kata dia.
Anies berujar, penumpang transjakarta di Koridor 13 mencapai 30.000 orang per hari, sementara penumpang MRT Jakarta mencapai 95.000 orang per hari.
Anies meyakini, integrasi dua moda transportasi itu akan meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum.
"Insya Allah dengan adanya ketersambungan antara halte transjakarta dengan stasiun MRT, maka lebih banyak lagi warga Jakarta yang mau menggunakan kendaraan umum," ucap Anies.
Anies telah mencanangkan pembangunan jembatan layang yang menghubungkan dua moda transportasi tersebut pada hari ini. Jembatan layang itu akan berbentuk lingkaran.
Integrasi dua moda tersebut rencananya bisa diwujudkan pada Agustus 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.