Di atas pintu terdapat sebuah neon box dalam kondisi mati.
Di balik kafe-kafe tersebut merupakan jalur kereta api antara Stasiun Angke dan Stasiun Kampung Bandan.
Di pinggir rel terlihat tembok setinggi dua meter lebih. Namun, di tembok itu ada pintu-pintu yang mengarah ke kafe-kafe tadi. Dekat pintu itu biasanya terpasang sebuah plang bertuliskan nama kafe.
Baca juga: Anak-anak Korban Eksploitasi Seksual di Penjaringan Diberi Pil Agar Tak Menstruasi
Berdasarkan informasi warga, pintu itu mengarah ke kamar-kamar yang ada di lantai dua rentetan kafe Gang Royal.
Saat kami menelusuri jalan keluar dari gang royal itu, salah satu awak media digoda oleh seorang wanita berusia lanjut yang duduk di depan kafe-kafe itu.
"Sayang sini dong," kata ibu tersebut sambil mencolek perut salah seorang pewarta.
"Ih kumisnya bagus banget," ujar wanita lainnya.
Agung Tomasia, Wakil Ketua RT 02 RW 012 mengatakan di gang tersebut memang merupakan kawasan lokalisasi yang sudah ada sejak puluhan tahun.
"Ada 25 tempat. Ada yang cuma sediakan kamar, ada juga yang hanya sediakan bar, tapi ada juga dua-duanya," tutur Agung kepada wartawan.
Ia juga tidak membantah bahwa mayoritas pemilik kafe itu merupakan pindahan dari Lokalisasi Kalijodo.
Baca juga: Anak-anak Korban Eksploitasi Seksual di Penjaringan Dipaksa Layani 10 Pria Sehari
Agung juga menyampaikan, pemilik dari kafe yang digrebek polisi itu biasa dipanggil dengan sebutan Mami Atun.
"Kalau nama aslinya inisial R, tapi biasa dipanggil Mami Atun," ujar Agung.
Adapun saat ini Polda Metro Jaya telah mengamankan tujuh orang dalam kasus tersebut termasuk Mami Atun.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebutkan ketujuh orang yang diamankan memiliki perannya masing-masing.
Ada yang berperan sebagai mucikari dan ada juga yang mencari anak-anak di bawah umur melalui media sosial.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 296 KUHP dan Pasal 506 KUHP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.