BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sutoyo menyatakan bahwa jajarannya masih menyelidiki kasus hilangnya 40 laptop secara serentak di ruang Kepala SMPN 33 Kota Bekasi, Rawalumbu yang terjadi pada 15 Januari 2020 pekan lalu.
Laptop-laptop itu sebelumnya dievakuasi ke ruang kepala sekolah karena khawatir kebanjiran saat awal 2020. Kini, keterlibatan orang dalam sekolah pun jadi salah satu poin yang akan diselidiki.
"Kami dalami (keterlibatan orang dalam)," sebut Sutoyo di kantornya, Rabu (22/1/2020).
Sutoyo menjelaskan bahwa sudah ada 6 orang saksi yang diperiksa polisi. Keenam orang itu tidak ada yang menyaksikan adanya orang masuk ke dalam sekolah.
Baca juga: 5 Fakta Raibnya 40 Laptop di SMPN 33 Kota Bekasi
Polisi sendiri, berdasarkan hasil olah TKP, menduga bahwa laptop-laptop itu digondol pencuri yang memanjat tembok belakang sekolah. Namun, dugaan itu sulit dipastikan karena CCTV di sekolah tersebut sudah dalam keadaan rusak sejak lama.
"CCTV yang ada di sekolah tersebut rusak ternyata. Jadi sudah lama tidak berfungsi. Kalau jumlah pastinya belum didata, tapi yang pasti semuanya rusak," kata Sutoyo.
"Hal yang menyulitkan penyelidikan tidak ada. Hanya masalah CCTV itu saja," ia menambahkan.
SMPN 33 Kota Bekasi sendiri punya area yang cukup luas dan sama sekali tidak berpagar. Siapa pun dapat langsung masuk ke area lapangan SMPN 33 dari tepi jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.