Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2020, 11:04 WIB
Audia Natasha Putri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kelenteng atau Wihara Pan Kho Bio bisa dibilang merupakan kelenteng tertua di Bogor.

Kelenteng ini terletak di sebuah pulau kecil di tengah sungai Ciliwung, yaitu Pulo Geulis.

Dalam bahasa Sunda, pulo artinya pulau, sedangkan geulis artinya cantik.

Di tengah pulau kecil itu lah, kelenteng ini berdiri. Kelenteng ini memiliki nama lengkap wihara Maha Brahma, Pan Kho Bio.

Baca juga: Kelenteng Boen Tek Bio, Simbol Toleransi di Tengah Pasar Lama Kota Tangerang

Ketika memasuki tempat itu, terdapat altar yang menghadap ke pintu utama.

Altar itu terdiri dari tempat patung Dewa Pan Kho, dewa tertinggi yang disembah di klenteng itu.

Itu sebabnya, tempat ibadah itu diberi nama Pan Kho Bio, yang artinya kelenteng Pan Kho.

Bangunan seluas 400 meter persegi tersebut dipenuhi oleh berbagai ornamen dari budaya lain, seperti arca kura-kura yang melambangkan ketekunan dan panjang umur dalam filosofi Tionghoa.

Lalu, terdapat patung harimau hitam dan patung harimau putih yang melambangkan kegagahan, kejayaan, dan keberanian.

“Patung-patung itu dipercaya sebagai jelmaan Raja Prabu Siliwangi sebagai Raja Pajajaran yang abadi karena pengaruhnya membawa Pajajaran hingga masa kejayaan,” ujar Abraham Halim, pemerhati sejarah Kampung Pulo Geulis.

Sudah Ada Sejak Kerajaan Pajajaran

Pria yang akrab disapa Bram ini menjelaskan, keberadaan kelenteng ini sudah ada sejak zaman Pajajaran.

Baca juga: Mulai Rabu Depan, Kelenteng Petak Sembilan Buka 24 Jam Sampai Imlek

Sebelum menjadi kelenteng, tempat ini juga digunakan sebagai tempat peristirahatan oleh Raja Prabu Siliwangi pada zaman Kerajaan Pajajaran yang dibentuk pada tahun 1482.

Karena itu, orang Tionghoa menganggap tempat ini sakral dan membangun kelenteng di tempat ini.

Ia mengatakan, kelenteng tersebut merupakan kelenteng tertua di Bogor dan salah satu yang tertua juga di Nusantara.

Kelenteng ini ditemukan pada masa penjajahan Belanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Megapolitan
Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com