Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Netizen ke Akun Medsos Pelaku Penodongan di Warteg Mempersulit Kerja Polisi

Kompas.com - 24/01/2020, 12:19 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Kepolisian masih memburu sekelompok pelaku penodongan di warteg kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Serangan" netizen di media sosial malah mempersulit kerja polisi.

Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Iptu Achmad Fajrul Choir mengatakan, akun medsos pelaku diserang netizen pascamasifnya pemberitaaan media.

Para pelaku kemudian berpindah-pindah tempat menghindari kejaran polisi.

"Posisinya dia tahu sedang dicari karena media sosialnya diserang sama netizen, Dia parno lah. Karena dia parno, akhirnya dia melarikan diri," kata Fajrul saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Baca juga: Diburu Polisi, Para Pelaku Penodongan di Warteg Pesanggrahan Sudah Kabur dari Rumah

Padahal, polisi awalnya sudah menemukan petunjuk keberadaan tersangka.

"Akhirnya kita harus lidik lagi. Kita harus kerucutin satu-satu, nanya keterangan saksi-saksi lagi ke orang-orang terdekatnya," lanjut dia.

"Minta doanya agar cepat kita tangkap," ucap Fajrul.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Bastoni Purnama sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah menyambangi rumah pelaku. Namun, sudah kabur.

Salah satu pelaku merupakan 'pemain lama'. Dia pernah ditangkap dalam kasus begal.

Foto yang baru beredar belakangan ini adalah foto lama ketika ditangkap dalam kasus begal.

Kronologi

Segerombolan penodong mendatangi salah satu warteg di Pesanggrahan pada Senin (20/1/2020) malam.

Baca juga: 4 Fakta Penodongan di Warteg Pesanggrahan

AB, penjaga warteg bercerita, ia saat itu sedang melayani seorang pelanggan bernama Andika Nugraha Gusti pukul 01.00 WIB.

Salah satu pelaku awalnya masuk ke warteg berpura-pura membeli makanan. Pelaku lain kemudian masuk dan langsung menodongkan celurit kepada Andika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com