JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir di kawasan Monas pada Jumat (24/1/2020) siang tadi menggegerkan masyarakat karena kawasan tersebut dianggap sangat jarang dilanda banjir.
Kompas.com lantas mencoba menelusuri jejak banjir di kawasan Monas.
Dipublikasi Harian Kompas, banjir pernah terjadi berulang kali, pertama pada Oktober 1973.
Laporan yang diterbitkan pada Senin, 8 Oktober 1973 menggambarkan bagaimana kondisi jalanan di sekitar Monumen Nasional berubah menjadi "kali".
Baca juga: Genangan Air 30 Sentimeter di Kawasan Monas Telah Surut
Air juga menerjang pagar besi yang mengelilingi jalur hijau di kawasan Monas, tulis laporan tersebut.
Banjir kedua tercatat pada Maret 1997. Laporan yang diterbitkan pada 12 Maret 1977 itu menuliskan banjir di kawasan Monas sampai ke dalam ruang museum setinggi 60 sentimeter.
Akibatnya pada hari banjir tersebut Presiden Soeharto dan istrinya batal melihat diorama yang ada di dalam museum karena air yang masuk melalui ventilasi museum.
Banjir kembali melanda kawasan Monas juga pernah terjadi pada 1983. Ketinggian air saat itu sampai dengan 10 sentimeter dan melebar sampai ke Balaikota tempat Gubernur DKI Jakarta berkantor.
Baca juga: Jika Diharuskan, Pemprov DKI Siap Hentikan Sementara Revitalisasi Monas
Kemudian banjir di kawasan Monas Jakarta Pusat kembali terjadi Maret 2010. Pengamatan Kompas saat itu di Jalan Medan Merdeka Barat air hujan menggenang setinggi 15 sentimeter.
Genangan lebih parah terjadi di Jalan Medan Merdeka Timur. Air menggenang di Kementerian Kelautan dan Perikanan sampai Kementerian Perdagangan dengan ketinggian 10 hingga 30 sentimeter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.