JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta Blessmiyanda menjelaskan alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilih PT Bahana Prima Nusantara untuk mengerjakan proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas).
Menurut Bless, ada dua hal yang dipertimbangkan, yakni administrasi teknis dan harga.
"Jadi PT Bahana ini secara kualifikasi perizinannya clear. Kemudian dia mempunyai kemampuan keuangan harus dihitung berdasarkan neraca, jadi enggak bisa sembarangan," ucap Bless di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020).
Mengenai lokasi dan gedung perusahaan yang sempat diisukan tak jelas, Bless mengaku, sejauh ini PT Bahana adalah perusahaan yang bonafide atau dapat dipercaya.
Baca juga: Saat Legalitas Revitalisasi Monas Dipertanyakan...
Perusahaan yang bonafide, kata dia, tak perlu memiliki gedung yang bagus, tetapi alamat yang tetap.
"Harus memiliki alamat yang tetap. Itu poin dari Perpres 16 Tahun 2018, alamat tetap itu berdasarkan izin yang dikeluarkan oleh PTSP. Boleh milik sendiri boleh sewa," tuturnya.
Kemudian, perusahaan juga harus memiliki kemampuan dasar atau modal dengan perhitungan kemampuan dasar itu dikalikan 3 nilai pengalaman tertinggi.
Untuk PT Bahana memiliki pengalaman tertinggi dengan mengerjakan masjid di Padang senilai Rp 28 miliar.
"Dia punya pengalaman Rp 28 miliar sehingga kalau dikali 3 itu Rp 84 miliar. Artinya, sekitar 90 persen, jadi wajar dia tidak membanting harga. Nah, kalau kemudian semua hak sudah terpenuhi, tidak ada alasan tidak memenangkan," jelas Bless.
Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta sedang merevitalisasi kawasan Monas, Jakarta Pusat. Menurut rencana, revitalisasi dikerjakan selama tiga tahun, yakni 2019-2021.
Baca juga: Sekda DKI Sebut Pohon Dipindahkan agar Monas Langsung Terlihat dari Pintu Masuk
Dalam rancangan revitalisasi Monas, Pemprov DKI akan membangun lapangan plaza sebagai wadah ekspresi warga di setiap sisi Monas, baik di wilayah selatan, timur, maupun barat.
Pemprov DKI juga akan membangun kolam yang dapat merefleksikan bayangan Tugu Monas. Revitalisasi ini bersamaan dengan revitalisasi Masjid Istiqlal dan kawasan di sekitar Lapangan Banteng.
Ketiga wilayah tersebut nantinya akan terhubung dengan jalur pejalan kaki yang lebar dan rapi.
Revitalisasi mulai dikerjakan pada November 2019. Namun, proyek ini baru menjadi sorotan akhir-akhir ini karena adanya penebangan pohon demi proyek tersebut.
Proyek ini semakin disorot karena PT Bahana Prima Nusantara disebut kurang meyakinkan oleh politisi PSI Justin Adrian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.