JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia turut mewaspadai penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Apalagi, salah satu WNI berinisial R (35) menjadi suspect atau diduga terinfeksi virus ini. R sekarang sedang dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Direktur Medik dan Perawatan RSPI Dr. Diany Kusumawardhani menceritakan awal mula pihak rumah sakit menerima pasien rujukan yang diduga terkena virus corona.
Pasien menunjukkan gejala yakni demam, batuk, nyeri tenggorokan dan baru melakukan perjalanan daerah yang endemik virus.
Baca juga: Imbauan Dinkes Depok: Jangan Berkunjung ke Negara yang Terkena Wabah Corona
Setelah mendapat rujukan tersebut, pihak rumah sakit lantas melakukan isolasi ketat di ruang isolasi yang dimiliki RSPI.
Dr Pompini Agustina selaku Ketua Pokja Infeksi Emerging menjelaskan, menggunakan metode slap mengambil beberapa sampel dari pasien melui hidung dan tenggorokan.
Selain itu petugas juga mengambil dahak pasien untuk kemudian diteliti di laboratorium.
Hasil dari penelitian laboratorium inilah yang nantinya menunjukkan apakah pasien positif terkena virus Novel Corona.
Keluarga R (35), yang diduga terinfeksi virus corona, hanya bisa berkomunikasi lewat layar yang disediakan RSIP Sulianti Saroso.
Ketua Pokja Infeksi Emerging RSIP Sulianti Saroso Dr Pompini Agustina mengatakan, hal itu dilakukan karena pasien sedang berada di ruang isolasi yang ketat.
Baca juga: Pasien yang Diduga Terinfeksi Virus Corona Dirawat di Ruang Isolasi RSPI
"Prinsip isolasi ketat atau kewaspadaan adalah keluarga bisa komunikasi, bisa berbicara menggunakan alat bantu komunikasi tapi tidak kontak dengan pasien," kata Pompini.
Dalam ruang isolasi, hanya petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) yang diperbolehkan bersentuhan langsung dengan pasien.
Kini, pihak rumah sakit masih menunggu hasil laboratorium untuk menentukan apakah pasien R positif terkena virus novel vorona.
Dr Pompini Agustina juga sudah melakukan assasement terhadap keluarga pasien yang diduga terinfeksi tersebut.
Pompini menyampaikan, butuh dua sampai tiga hari sampai hasil laboratorium dari pasien dikeluarkan litbang RSIP.