Judi hua huwe marak di kampung-kampung. Namun, judi hua huwe akhirnya dilarang karena banyak orang yang kalah judi ini menjadi gila.
Melihat peluang judi, pemerintah pun membuat Nalo, Lotto, dan Oto Fair, istilah untuk sumbangan olahraga berupa undian.
Di Jakarta Fair, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin mengizinkan permainan judi kim, model judi orang Minang. Setiap permainan diiringi oleh band yang memainkan lagu-lagu pop Minang.
Tempat judi Kim di Jakarta Fair saling berderetan sehingga memekakkan telinga.
Sekitar tahun 1970-an, Bang Ali, sapaan karib Ali Sadikin, mengizinkan judi yang dianggap mendatangkan pajak besar untuk pembangunan kota Jakarta. Di antaranya permainan greyhound (balap anjing) di Senayan dan Pacuan Kuda Pulo Mas.
Ada juga beberapa tempat judi yang tersebar di daerah Kota-Glodok.
Pemainan hailai, permainan bola ketangkasan yang dimainkan orang Spanyol dengan penyiduk dari rotan, dibuka di Ancol.
Kebijakan Bang Ali melegalkan judi ditentang para ulama. Tetapi, proyek judi era Bang Ali jalan terus.
Tahun 1970-an akhir, Pemda DKI mengizinkan rumah judi untuk permainan kasino, bingo, jackpot, dan pacinko dari Las Vegas. Tempat-tempat judi itu bermunculan di sepanjang Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk.
Baca juga: Bandar Judi Togel Hongkong di Bekasi Diciduk Polisi
Melihat keuntungan yang bisa diraup, pemerintah pusat ikut membuat judi legal, seperti porkas, undian harapan, dan sumbangan dana sosial berhadiah (SDSB).
Selain yang legal, judi ilegal tetap marak di sebagian pasar tradisional dan trotoar Jakarta. Bentuknya judi pasangan, dadu batok atau dadu koprok dengan batok dan koba.
Ketika perekonomian kembali lemah, masyarakat ke kembali melirik judi. Sekitar pertengahan sampai akhir 1990-an, di Jakarta, mewabah demam judi togel (toto gelap) yang mirip hua huwe. Hampir setiap warung menyediakan sarapan togel.
Berbagai ruko yang tersebar di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, baik secara terang-terangan maupun sembunyi, menyediakan berbagai permainan judi ketangkasan bagi para peminatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.