Padahal, Milan berada di negara dengan jumlah penjualan mobil terbanyak nomor sembilan di dunia, berdasarkan data yang dilansir Jato Dynamics tahun 2018.
Milan bisa jadi merupakan salah satu kota dunia yang lebih memilih jalanan kecil demi menekan tingkat kecelakaan.
Baca juga: Ini Lokasi Parkir Kendaraan untuk Nikmati Car Free Night Sudirman-Thamrin
Penelitian akademis terbaru, di Cities Safer by Design, dari WRI Ross Center for Sustainable Cities, menunjukkan bahwa jalanan kota yang lebih luas sebenarnya lebih berbahaya daripada jalur yang lebih sempit.
Penelitian WRI menunjukkan bahwa kota-kota dengan lebar jalur 2,8-3,25 meter (9,2 sampai 10,6 kaki), seperti Amsterdam (Belanda), Kopenhagen (Denmark) dan Tokyo (Jepang), memiliki tingkat kecelakaan fatal terendah per 100.000 penduduk.
Namun, banyak kota, khususnya di negara berkembang, memiliki jalur yang lebih lebar dan tingkat kematian yang lebih tinggi.
Misalnya, di kota-kota seperti Beijing (China), Chennai (India) dan Fortaleza (Brasil), tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas adalah 20-27,2 kematian per 100.000 penduduk.
Kota-kota terebut memiliki kesamaan, yakni jalur lalu lintas yang lebarnya lebih dari 3,6 meter (11,8 kaki).
Baca juga: 2019, Angka Kecelakaan di Jakarta Utara Meningkat Jadi 964 Kasus
Kondisi yang sama juga terjadi di New Delhi, Mumbai dan São Paulo yang memiliki jalur yang lebih lebar, mulai dari 3,25 meter sampai 3,6 meter (10,6 sampai 11,8 kaki), yang menyebabkan tingkat kematian 6,11-11,8 penduduk per 100.000.
Dikutip dari wri-indonesia.org, jalanan kota yang lebar membuat mobil melaju lebih cepat. Akibatnya, potensi kecelakaan dan cedera meningkat.
Sebaliknya, jalur lalu lintas yang sempit, ditambah dengan batas kecepatan yang lebih rendah, bisa menumbuhkan rasa kesadaran yang lebih besar diantara pengemudi.
Jalur lalu lintas yang sempit juga berpengaruh terhadap keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Pantauan Kompas.com selama menyusuri jalan-jalan di Milan, hampir tak ada ruas jalan yang dilengkapi JPO.
Hanya ada zebra cross yang disediakan untuk pejalan kaki yang hendak menyeberang.
Tak ada kendaraan yang terus melaju saat lampu lalu lintas memberikan tanda berhenti.