JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan marak aksi ekshibisionisme (pamer alat kelamin) yang rekamannya beredar viral di media sosial.
Salah satunya terjadi di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (24/1/2020) lalu. Kala pelaku pornoaksi itu menyasar lima orang bocah di kawasan tersebut.
Psikolog Klinis dan Hipnoterapis dari Smart Mind Center Consulting Alexandra G Adeline menyarankan masyarakat yang melihat aksi ekshibisionisme agar mengabaikannya.
Dengan begitu, menurut Alexandra, ekshibisionis tak lagi mencari perhatian dengan aksinya itu.
"Yang bisa diedukasi ke masyarakat adalah supaya belajar untuk mengabaikan sama sekali tingkah mereka (pengidap ekshibisionisme)," ujar Alexa kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Baca juga: Psikolog Ungkap Pelaku Eksibisionisme Senang jika Divideokan Korbannya
Alexa mengatakan, dengan mengabaikan aksi pengidap ekshibisionisme, maka akan membuat mereka kesal. Sebab merasa tak diperhatikan seperti yang diinginkannya.
"Karena hal itulah yang membuat orang dengan gangguan ekshibisionisme kesal dan merasa tidak diperhatikan," Ucapnya.
Dengan tidak ada lagi yang menarik perhatian pengidap ekshibisionisme, maka lambat laun dia akan sadar jika yang dilakukannya meresahkan orang lain.
"Perlu dibangkitkan kesadaran diri untuk berubah baru mereka bisa berubah. Maka masyarakat belajar mengabaikannya," kata Alexa.
Dalam dua pekan terakhir, sekitar tiga aksi ekshibisionisme terjadi. Pelaku merupakan laki-laki yang masturbasi depan umum.
Baca juga: Kronologi Pria Masturbasi Dalam Mobil, Bermula ketika Tunggu Penumpang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.