Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Sterilisasi Kucing Gratis? Begini Syarat Pendaftarannya

Kompas.com - 28/01/2020, 13:32 WIB
Audia Natasha Putri,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas KPKP akan menggelar program sterilisasi kucing gratis bagi warga DKI Jakarta.

Sterilisasi ini dapat dilakukan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskewan) Ragunan, Jakarta Selatan yang dilaksanakan setiap Rabu, mulai 29 Januari 2020 sampai Mei 2020.

Adapun pendaftaran gelombang pertama dibuka dengan kuota 420 ekor kucing. Gelombang pertama telah dibuka sejak 22 Januari 2020, untuk periode Januari-Mei.

Baca juga: Peminat Sterilisasi Kucing Gratis di Puskeswan Tinggi, Kuota sampai Mei Habis

Sterilisasi kucing gratis merupakan program tahunan Pemprov DKI dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Hewan dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.

Strelisasi sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan tingkah laku kucing. Selain itu, kucing yang telah disterilisasi menjadi lebih tenang dan lebih betah di rumah.

Namun, sterilisasi kucing gratis ini diperuntukkan untuk kucing lokal saja. Selain itu, kucing yang ingin disterilisasi harus memenuhi persyaratan berikut ini :

Syarat Kucing Untuk Disterilisasi :

1. Kucing lokal sehat secara klinis dinyatakan oleh doker hewan Puskeswan.

2. Tidak dalam kondisi hamil atau menyusui.

3. Usia kucing lebih dari 6 bulan dengan berat > 2 kilogram. Sedangkan kucing yang berusia 5 tahun wajib menyertai hasil pemeriksaan darah dan mendapatkan surat layak operasi.

4. Direkomendasikan kucing telah mendapatkan core vaccine (panleu, calici, fhv) serta obat cacing lengkap.

Baca juga: Memelihara Kucing atau Anjing Bantu Meredakan Stres, Anda Tertarik?

5. Tidak makan atau minum (puasa) 6-8 jam sebelum operasi dilaksanakan.

6. Pemilik kucing membawa pet cargo atau kandang (1 ekor 1 cargo).

7. Wajib kontrol kondisi kucing 3 hari setelah operasi yang dikenakan biaya pemeriksaan sesuai tarif retribusi.

8. Kucing wajib di-eartip atau tanda sayatan miring berbentuk huruf “v” pada telinga kucing yang menandakan kucing sudah disterilisasi.

9. Persyaratan dan ketentuan lain dapat menghubungi Puskeswan.

Syarat Pendaftaran Sterilisasi Kucing

1. Gelombang pertama, Rabu 22 Januari 2020 di Puskeswan Ragunan, jam 09.00-16.00 WIB (pendaftaran ditutup jika kuota sudah terpenuhi).

2. Kuota 420 ekor kucing.

3. Pendaftar merupakan warga DKI Jakarta dengan datang langsung ke Puskeswan dengan membawa fotokopi  KTP DKI Jakarta atau Surat keterangan dari Dukcapil 2 lembar.

Baca juga: Benarkah Ibu Hamil Tak Boleh Pelihara Kucing?

4. Pendaftar hanya diperkenakan mendaftar 1 kali dalam 2 gelombang (dalam setahun ada 2 gelombang).

5. Satu KTP DKI Jakarta bisa dipakai untuk mendaftarkan maksimal dua ekor kucing (1 jantan dan 1 betina atau 2 jantan).

6. Sterilisasi dilaksanakan setiap hari Rabu mulai tanggal 29 Januari sampai Mei 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com