Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Nicky Clara Berdayakan 21 Juta Disabilitas Indonesia di Tengah Keterbatasannya

Kompas.com - 29/01/2020, 08:33 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaki palsunya tidak membuat Nicky Claraentia Pratiwi merasa berbeda dengan oang-orang lainnya. Nicky bilang, kalau dia bisa dan mampu untuk setara, maka akan mampu juga menjadi bagian untuk membangun peradaban bangsa.

"Kami mampu menunjukan performa kerja yang sama dengan teman-teman non disabilitas lainnya yang memang mungkin kesempatan (kerja) lebih besar dari kami," kata Nicky saat ditemui Kompas.com di Head Office Thisable di Kwitang Jakarta Pusat.

Dia bercerita tentang kakinya dan mendapat julukan aneh dari teman-teman sekolahnya di masa sekolah dasar dulu.

"Si Kaki Boneka", demikian Nicky mengawali bab cerita kehidupannya. Dia membayangkan bagaimana jadinya jika Iron Man ada di masa kanak-kanaknya.

Baca juga: Siswa SMK Ini Ciptakan Tangan Robot Khusus Disabilitas dengan Harga Murah

"Mungkin aku akan dipanggil Iron Girl," ucap dia diselingi tawa kecil.

Dia tak menyangkal, para penyandang disabilitas adalah orang-orang yang kerap menerima bullying, baik dari orang-orang terdekat maupun yang mereka baru kenal.

Kata dia, bullying adalah "makanan setiap hari". Bukan karena kekurangan, orang lain cenderung menganggap perbedaan sebagai bahan olok-olokan.

Tapi dia tidak menganggap bullying sebagai sesuatu yang berarti. Seperti kerikil kecil, mungkin suatu waktu tertentu diperhatikan, tapi lebih nyaman untuk dilupakan.

Wanita yang hobi jalan-jalan ini mengaku bisa bangkit dari perundungan tersebut bukan hanya dari kekuatan dirinya sendiri.

Baca juga: Nicky Clara, Si Kaki Boneka yang Hobi Jalan-jalan

"Ada support system yang luar biasa mendukung aku dalam menghadapi bullying. Jadi ketika nangis lari ke rumah ketika di-bullying, ada mama yang selalu ada dengerin aku," ucapnya berkisah.

Setelah bertahun-tahun diolok-olok, Nicky mendapatkan tempat di teman-temannya sebagai seorang tunadaksa.

Dia bisa terbebas dari perundungan justru ketika dia memaafkan kekurangannya sendiri. Setelah bertahun-tahun merasa kurang, dia akhirnya memaafkan Tuhan yang mengambil kakinya terlebih dahulu tanpa seizin dia.

Baca juga: Starbucks Korea akan Pekerjakan Barista Penyandang Disabilitas

"Intinya gimana aku bisa bangun ketika aku memaafkan diriku sendiri, aku berdamai, aku terima apa yang Tuhan berikan padaku dan pasti ada maksud dari yang diberikan Tuhan," kata dia.

Nicky Clara menyandang tunadaksa sejak usia 1 tahun setelah terlahir dengan kaki kiri yang kurang sempurna.

Kedua orangtuanya memutuskan untuk mengamputasi kaki kiri yang tidak sempurna tesebut untuk dipasangkan kaki palsu yang sekarang menemani Nicky ke mana saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com