Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Cagar Budaya Ditemukan di Pinggir Kali Mookevart Tangerang, Diduga Dibuat 1700 Masehi

Kompas.com - 29/01/2020, 17:00 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Benda yang diduga cagar budaya ditemukan oleh Dinas Pariwisata Kota Tangerang tepat di samping Jalan Daan Mogot Kilometer 22 ruas Jakarta.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota Tangerang Sumangku mengatakan, benda yang diduga cagar budaya tersebut diperkirakan dibuat sekitar tahun 1700 Masehi.

"Itu diduga benda cagar budaya peninggalan sejarah lama dari tahun 1700-an Masehi," kata dia di Tangerang, Rabu (29/1/2020).

Benda seperti beton bulat tersebut diperkirakan merupakan mesin penggiling tebu pada masanya.

Sumangku mengatakan, pabrik gula kemungkinan berdiri di pinggir kali Mookevart yang tepat berada di pinggir Jalan Daan Mogot Kilometer 22 Kota Tangerang.

"Kemungkinan adalah penggilingan tebu. Catatan sejarah yang ada pernah berdiri pabrik gula di sekitar Mookevart itu," kata dia.

Temuan tersebut, kata dia, merupakan laporan dari komunitas sahabat kebudayaan.

"Setelah dilihat benar ada (cagar budaya). Kita langsung evakuasi barangnya dan ditemukan satu lagi. Jadi ada dua," kata dia.

Saat ini satu dari dua benda yang ditemukan sudah dievakuasi dan akan didalami secara ilmiah.

"Kita cari tenaga ahli yang ilmunya tentang keartefakan dan arkeologi baru kita bisa simpulkan," kata dia.

Sedangkan satu benda lainnya masih teronggok di dekat pohon di pinggir jalan Daan Mogot.

Kompas.com mencoba melihat lokasi temuan cagar budaya bekas gilingan tebu itu. Terlihat beton berbentuk bundar.

Namun ketika dilihat lebih dekat, lubang di tengah beton bundar tersebut berbentuk segi enam seperti kepala baut.

Benda tersebut cukup berat dan tidak bisa digoyangkan dengan tenaga satu orang dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com