Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Masker Dikirim ke China untuk 243 WNI

Kompas.com - 30/01/2020, 07:34 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 10.000 masker diperiksa satu per satu dengan x-ray scanner saat memasuki kawasan kargo Bandara Soekarno-Hatta.

Rencananya, masker-masker tersebut akan dikirimkan ke Kota Wuhan, China untuk didistribusikan kepada 243 warga negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di sana.

Baca juga: BNPB Kirim 10.000 Masker N 95 untuk WNI di Wuhan Besok

Permintaan KBRI di China

Kepala Pusat Data dan Informasi Kominkasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, ribuan masker tersebut dikirim atas permintaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China.

"Itu Kedubes (RI di) China meminta seperti itu (pengiriman masker, kita kirim saja, kirim 10.000 pieces," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Bukan Minta WNI Dievakuasi, KBRI di China Justru Minta Dikirimkan Ribuan Masker

Ribuan masker tersebut diperkirakan sudah tiba di China pukul 05.00 pagi waktu setempat.

Adapun jenis masker yang dikirimkan BNPB berjenis N95 yang mampu menyaring partikel kecil hingga 2.5 particullar meter.

243 WNI di China, 100 di antaranya di Kota Wuhan

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, ada 243 Warga Negara Indonesia yang masih terjebak di China.

Kira-kira 100 di antaranya merupakan WNI yang tinggal di Wuhan, kota tempat mewabahnya virus corona.

Baca juga: Langka di Pasar Pramuka, Harga Masker Naik 2 Kali Lipat

Teuku mengatakan, KBRI di China selalu memonitor kondisi WNI yang masih berada di Wuhan dan selalu berkomunikasi dengan mereka.

"Pemerintah memastikan kecukupan logistik bagi mereka yang masih berada di wilayah terdampak," kata dia.

Belum siap evakuasi WNI

Di samping pengiriman ribuan masker ke China, Teuku mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih belum siap untuk mengevakuasi WNI dari China.

Dia menyampaikan, pemerintah Indonesia masih mematangkan pilihan untuk mengevakuasi WNI yang masih berada di China.

Kemenlu, lanjut dia, akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk pematangan misi evakuasi tersebut.

Baca juga: Evakuasi 248 Mahasiswa asal Jatim di China Mendesak, Khofifah Prioritaskan Mereka Pulang Satu Pesawat

"Kemlu telah meminta Dubes RI di Tiongkok untuk mengkoordinasikan rencana evakuasi ini kepada otoritas setempat," kata dia.

Kondisi mental WNI mulai menurun

Para mahasiswa dan warga negara Indonesia lainnya yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, China berharap segera dievakuasi oleh pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com