JAKARTA,KOMPAS.com - Warga di kawasan Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, merasa geram merespons proyek flyover yang tengah dibangun di Poltangan. Warga harus menahan kesabaran menghadapi dampak proyek tersebut.
Pihak pemerintah menutup jalan putaran Poltangan sejak Desember 2019 lalu.
Imbasnya, warga harus berputar di depan kampus Universitas Pancasila (UP) jika ingin menuju arah Pasar Minggu.
Bagaimana rasanya perjuangan warga melintasi proyek tersebut? Kompas.com mencoba melakukan perjalanan yang biasa dilakukan warga, Kamis (30/1/2020) pagi.
Baca juga: Pembangunan Flyover Poltangan Timbulkan Keluhan Warga Tanjung Barat
Menurut data Google Maps, jarak dari Jalan Poltangan Raya menuju Pasar Minggu sebenarnya hanya 2,9 kilometer (km).
Namun, lantaran putaran di Poltangan ditutup, warga harus berputar di depan kampus UP dengan total mencapai 8,1 km hingga mencapai Pasar Minggu.
Dengan menggunakan sepeda motor, Kompas.com keluar dari Jalan Poltangan menuju arah Tanjung Barat Raya tepat pukul 08.40 WIB.
Baru keluar ke jalan raya, kendaraan tersendat di putaran Poltangan yang ditutup.
Setelah melewati proyek flyover, jalanan lancar ketika melintas Jalan Raya Lenteng Agung. Motor dapat melaju dengan kecepatan 60 km per jam.
Kemacetan kemudian terjadi di putaran kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP).
Sebenarnya, dulu kendaraan bisa berputar di depan kampus IISIP. Namun, karena flyover juga tengah dibangun, putaran tersebut ditutup.
Baca juga: Warga Minta Pemprov DKI Jakarta Ubah Desain Flyover Poltangan
Lantaran proyek flyover, jalur menyempit. Laju Kompas.com terhambat sehingga baru sampai di seberang kampus IISIP sekitar pukul 08.45 WIB.
Selepas proyek flyover, jalanan kembali lengang. Namun, penumpukan kendaraan kembali terjadi sebelum putaran di depan Kampus UP.
Setelah melewati kampus UP, jalan kembali lancar.
Masalah lalu muncul ketika hendak melintas di depan kampus IISIP. Empat lajur di Jalan Lenteng Agung Raya menyempit jadi satu lajur karena proyek.