Dalam desain saat ini, posisi jalur keluar warga dari permukiman menuju jalan raya berada setelah tanjakan flyover yang memutar balik ke arah Pasar Minggu.
Dengan demikian, jika ingin menggunakan flyover, warga arus melawan arus.
“Jadi kita harus ngelawan arus 15 meter ke arah kanan, ngelawan arus. Jadi tolong dicatat baik-baik, kita bukan tolak pembangunan. Kita menolak bahwa akses untuk mutar jadi kita enggak dapat,” ucap Isrin.
Selain itu, mereka meminta jalur putaran di Poltangan dibuka untuk sementara selama masa pembangunan.
Pasalnya, jika ingin menuju ke arah Pasar Minggu, warga harus memutar jauh di depan Universitas Pancasila (UP).
“Sekarang ini mutar di depan UP atau ke arah Ragunan lewat Jalan TB Simatupang. Paling lama 10 menit, sekarang malah jadi 30-40 menit,” ujar dia.
Dia berharap aksi unjuk rasa ini cukup untuk menyita perhatian pemerintah agar mau memperhatikan keluhan dan memberi solusi atas masalah yang mereka alami.
“Jadi tolong dicatat baik-baik, kita bukan tolak pembangunan. Kita menolak bahwa akses untuk memutar jadi kita enggak dapat,” tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.