Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Jalan Keluhkan Ribetnya Berangkat Kerja Imbas Proyek Flyover Poltangan

Kompas.com - 30/01/2020, 12:34 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga mengeluhkan ditutupnya jalan putaran Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, imbas pembangunan flyover tapal kuda atau U turn.

Mereka yang mengeluh rata-rata mempermasalahkan kemacetan yang terjadi lantaran putaran itu ditutup.

Ada juga yang mengeluh harus mencari akses lain karena penutupan jalur putaran tersebut.

Salah satu warga Poltangan yang mengeluhkan hal tersebut adalah Fahkri (25).

Baca juga: Dampak Proyek Flyover, Butuh 50 Menit dari Poltangan Menuju Pasar Minggu Pakai Motor

Pria yang bekerja di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, ini biasanya selalu melewati putaran Poltangan setiap pagi menuju Pasar Minggu.

Namun, pasca-penutupan putaran itu, rute keberangkatannya pun berubah.

"Wah berasa banget sih. Tadinya muter bisa gampang, ini harus bolak-balik, bolak-balik. Macet pula," kata Fakhri, Kamis (30/1/2020).

Biasanya hanya butuh waktu lima sampai sepuluh menit bagi Fakhri untuk menuju Pasar Minggu.

Namun, karena penutupan ini, dia harus memakan waktu selama 30 sampai 40 menit.

"Belum lagi macetnya, ampun dah," tambah dia.

Baca juga: Warga Minta Pemprov DKI Jakarta Ubah Desain Flyover Poltangan

Dia pun sempat mencoba mencari beberapa jalan alternatif. Salah satunya lewat Jalan TB Simatupang untuk berputar di Ragunan.

Namun, hal tersebut tampaknya sia-sia.

"Di Ragunan juga pasti macet itu. Lampu merahnya juga lama. Lagi pula banyak kendaraan yang beralih ke jalur itu," kata dia.

"Saya juga pernah coba-coba lewat Condet tembus ke PGC. Ternyata di PGC macet lebih parah. Jadi makin lama saya di jalan," kata dia dengan nada sedikit kesal.

Fakhri sebenarnya mendukung pembangunan flyover yang sedang dikerjakan pihak Bina Marga DKI Jakarta.

Namun, dia berharap putaran Poltangan dibuka sementara agar akses warga kembali normal.

Hal yang sama juga dirasakan Yosea Arga (26).

Pria asal Depok yang bekerja di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, ini biasanya melintas di Jalan Lenteng Agung Raya pada pagi hari.

Baca juga: Mulai 21 Desember, Putaran Poltangan di Jagakarsa Ditutup

Namun, pasca-penutupan jalan jalur putaran Poltangan tersebut, kemacetan di Jalan Lenteng Agung Raya semakin panjang.

"Bahkan kadang kalau pagi bisa macet sampai Universitas Pancasila (UP). Di UP aja sudah padat sampai Tanjung Barat," kata dia.

Situasi tersebut pun memaksa Arga untuk mencari jalur alternatif lain, yakni melewati Jalan TB Simatupang dan masuk ke kawasan Kemang.

Namun, tetap saja, jalanan di Kemang juga macet.

Walaupun Arga merespons positif niat Dinas Bina Marga DKI membangun flyover U-turn, dia tetap memberikan kritik ke pemerintah provinsi guna memperbaiki fasilitas transportasi publik.

"Ya saya tahu macet-macet ini supaya masyarakat mikir dan beralih ke transportasi publik. Cuma kalau begitu transportasi publiknya diperbagus dong. Dikatakan supaya kita juga tertarik," kata Arga.

"Kalau seperti ini sih cukup menyusahkan. Apalagi katanya proyek ini pembangunannya sampai akhir tahun. Berarti setahun kita harus bermacet-macetan di sini," tambah dia.

Baca juga: Putaran Jalan Poltangan Akan Ditutup Mulai Sabtu, Ini Pilihan Jalur Alternatif

Hingga saat ini, jalur putaran tersebut masih ditutup dan proyek pembangunan flyover masih tetap berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com