Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Virus Corona, Masyarakat Sadar Diri Lakukan Pencegahan

Kompas.com - 30/01/2020, 22:36 WIB
Tia Astuti,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar tentang wabah virus corona mengkhawatirkan warga dunia, termasuk di Indonesia. Penyebarannya yang meluas cepat dengan risiko yang bisa menyebabkan kematian menjadi alasannya. 

Meskipun per 26 Januari 2020 data WHO baru menyebutkan China, Jepang, Singapore, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia yang terkena virus corona, Indonesia tetap melakukan upaya penegahan.

Beberapa rumah sakit di Indonesia yang sempat menangani pasien diduga terkena virus corona memang menyatakan pasiennya negatif.

Namun, Pemerintah Indonesia tetap melakukan upaya pencegahan karena beberapa rumah sakit masih menangani pasien yang diduga terkena virus corona dan rumah sakit ini masih menunggu hasil laboratorium.

Baca juga: Begini Kelengkapan Ruang Isolasi RSPI Sulianti Saroso untuk Pasien Diduga Terinfeksi Corona

Rumah-rumah sakit yang per 29 Januari 2020 masih menunggu hasil laboratorium lebih lanjut antara lain RSUD Provinsi NTB dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah antara lain memasang pemindai suhu tubuh di sejumlah bandara internasional di Indonesia serta upaya Kementerian Kesehatan RI yang mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

Meskipun pemerintah sudah melakukan upaya pencegahan di tempat-tempat masuknya turis asing, seperti bandara, masyarakat tetap khawatir.

Kekhawatiran ini membuat masyarakat sadar tentang bahayanya virus corona dan betapa mereka harus memproteksi diri sendiri.

Sarah (23) ibu satu anak yang ditemui di depan Stasiun Manggarai ini mengatakan bahwa ada beberap hal yang mulai ia lakukan sejak adanya kabar virus corona.

"Saya mencegahnya jadi jarang keluar rumah saja sih. Sama saya jadi sering minum vitamin buat saya dan buat anak saya," ujar Sarah sambil mengusap punggung anak balitanya.

Baca juga: Satu Lagi Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona, RSPI Sulianti Saroso Tunggu Hasil Lab

Upaya lain yang dilakukan Sarah adalah membeli masker untuk menutupi area hidung dan mulutnya.

"Saya sebetulnya lebih sering naik kendaraan pribadi tapi sekarang saya jadi ikut beli masker buat keluar. Cuma saya masih agak susah nyari masker buat anak kecil," ujar Sarah.

Sarah juga memiliki harapan lain untuk pemerintah agar lebih ketat dalam mengawasi turis di bandara ataupun pelabuhan.

"Soal turis China yang disambut di bandara yang ada di Sumbar, menurut saya tetap jangan lalai meskipun bukan dari Wuhan," ujar Sarah.

Dua orang mahasiswi asal Bekasi, Fitria dan Divera (20) juga sudah sadar akan pentingnya berupaya mengantisipasi penyebaran virus corona.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com