JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, komplotan pemeras yang terdiri empat orang kaum gay, yang kini ditangkap polisi, sudah melakukan aksinya enam kali. Dalam aksi mereka yang terakhir, korbannya tewas setelah diinitimasi para tersangka itu.
"Dia (tersangka) ngakunya sih enam kali sudah melakukan aksinya. Namun kami masih dalami lagi kemungkinan ada korban lain yang belum lapor," kata Heru di Polres Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2020).
Empat orang itu berinisial RY, JP, HK, dan A. Mereka kini ditahan di Polres Jakarta Pusat.
Heru mengatakan, para tersangka mengincar korban lewat aplikasi Grindr (aplikasi khusus gay). Biasanya tersangka mengiklankan dirinya dengan status open BO (booking order).
Baca juga: Gunakan Aplikasi Gindr untuk Jerat Korban, Komplotan Pemeras Ditangkap
Setelah berkenalan lewat aplikas itu dan mulai nyaman, tersangka biasanya mengajak para korbannya untuk bertemu di sebuah hotel. Di hotel itu, mereka melakukan hubungan badan.
"Setelah berhubungan badan, mereka langsung meminta bayaran dan memeras korbannya," ujar Heru.
Ia menambahkan, para pelaku itu mendapatkan uang Rp 2,5 juta dari memeras korbannya.
Komplotan pemeras itu ditangkap polisi setelah mereka membuat seorang pria berinisial SK tewas di sebuah hotel di kawasan Kebon Melati, Tanah Abang pada hari Minggu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.