Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangsel Siapkan Karung Pasir hingga Bronjong Antisipasi Tanggul Jebol

Kompas.com - 01/02/2020, 15:03 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber Antara

JAKARA, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan telah menyiapkan ratusan karung pasir hingga bronjong untuk mengantisipasi bila terjadinya bencana sewaktu-waktu, seperti jebolnya tanggul sungai.

Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PU Kota Tangerang Selatan Rosi Yuliandi mengatakan peringatan dini yang telah dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai cuaca ekstrem membuat semua pihak termasuk Dinas PU Kota Tangsel bersiaga.

Melihat pada peristiwa banjir pada awal tahun 2020, Dinas PU Kota Tangerang Selatan telah menyiapkan sejumlah infrastruktur penunjang dalam penanganan dini sewaktu-waktu.

Kemudian, petugas pun dibagi ke dalam beberapa wilayah guna kecepatan penanganan.

"Kami berkoordinasi dengan BPBD dalam memetakan lokasi yang rawan terjadinya bencana seperti longsor, turap jebol, banjir akibat drainase tersumbat dan lainnya. Intinya, kita siapkan segalanya," ujarnya di Tangerang, Sabtu (1/2/2020).

Baca juga: Hujan Deras, 23 Titik di Tangerang Banjir

Kepala Dinas PU Kota Tangerang Selatan Aries Kurniawan menambahkan, berdasarkan data yang dilakukan oleh petugas lapangan akibat bencana banjir awal tahun 2020, ada 26 titik lokasi longsor atau turap jebol.

Sebanyak 20 titik masuk dalam kewenangan Dinas PU Kota Tangerang Selatan dan enam lokasi jadi kewenangan BBWS Ciliwung Cisadane.

Penangan pun sudah dilakukan sejak awal banjir surut.

Baca juga: BPBD: Ada 6 Titik di Tangsel yang Terendam Banjir

 

Mulai dari perbaikan turap, jalan rusak, memperlancar saluran di drainase hingga meminta kepada BBWS Ciliwung Cisadane mempercepat perbaikan.

"Dari 20 titik yang masuk kewenangan Pemkot Tangsel, 11 lokasi sudah kita selesaikan dan sisanya dalam tahap penyelesaian tahap akhir. Sedangkan kewenangan BBWS pun dikerjakan secara bertahap. Intinya, penanganan dini sudah dilakukan pasca banjir lalu," ujarnya.

Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB sebelumnya mengatakan banjir yang terjadi di Kota Tangerang Selatan pada awal tahun lalu, tercatat ada 18.045 KK atau 65.001 jiwa yang terdampak.

Kemudian untuk korban meninggal ada empat orang. Adapun ketinggian banjir paling parah mencapai dua meter.

Saat ini seluruh warga yang terdampak telah kembali ke rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com