JAKARA, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan telah menyiapkan ratusan karung pasir hingga bronjong untuk mengantisipasi bila terjadinya bencana sewaktu-waktu, seperti jebolnya tanggul sungai.
Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PU Kota Tangerang Selatan Rosi Yuliandi mengatakan peringatan dini yang telah dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai cuaca ekstrem membuat semua pihak termasuk Dinas PU Kota Tangsel bersiaga.
Melihat pada peristiwa banjir pada awal tahun 2020, Dinas PU Kota Tangerang Selatan telah menyiapkan sejumlah infrastruktur penunjang dalam penanganan dini sewaktu-waktu.
Kemudian, petugas pun dibagi ke dalam beberapa wilayah guna kecepatan penanganan.
"Kami berkoordinasi dengan BPBD dalam memetakan lokasi yang rawan terjadinya bencana seperti longsor, turap jebol, banjir akibat drainase tersumbat dan lainnya. Intinya, kita siapkan segalanya," ujarnya di Tangerang, Sabtu (1/2/2020).
Baca juga: Hujan Deras, 23 Titik di Tangerang Banjir
Kepala Dinas PU Kota Tangerang Selatan Aries Kurniawan menambahkan, berdasarkan data yang dilakukan oleh petugas lapangan akibat bencana banjir awal tahun 2020, ada 26 titik lokasi longsor atau turap jebol.
Sebanyak 20 titik masuk dalam kewenangan Dinas PU Kota Tangerang Selatan dan enam lokasi jadi kewenangan BBWS Ciliwung Cisadane.
Penangan pun sudah dilakukan sejak awal banjir surut.
Baca juga: BPBD: Ada 6 Titik di Tangsel yang Terendam Banjir
Mulai dari perbaikan turap, jalan rusak, memperlancar saluran di drainase hingga meminta kepada BBWS Ciliwung Cisadane mempercepat perbaikan.
"Dari 20 titik yang masuk kewenangan Pemkot Tangsel, 11 lokasi sudah kita selesaikan dan sisanya dalam tahap penyelesaian tahap akhir. Sedangkan kewenangan BBWS pun dikerjakan secara bertahap. Intinya, penanganan dini sudah dilakukan pasca banjir lalu," ujarnya.
Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB sebelumnya mengatakan banjir yang terjadi di Kota Tangerang Selatan pada awal tahun lalu, tercatat ada 18.045 KK atau 65.001 jiwa yang terdampak.
Kemudian untuk korban meninggal ada empat orang. Adapun ketinggian banjir paling parah mencapai dua meter.
Saat ini seluruh warga yang terdampak telah kembali ke rumah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.