Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naturalisasi di Jakarta dan Pemanfaatan Tepi Sungai yang Bernilai Estetis

Kompas.com - 02/02/2020, 18:23 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Juani mengungkapkan, naturalisasi sungai tahun ini akan mulai dilakukan setelah Pemprov DKI mendapatkan pemenang tender proyek. Pasalnya, saat ini proyek naturalisasi masih dalam proses lelang.

"Sebelum akhir tahun kami usahakan sudah selesai," ucap Juaini.

Baca juga: Pemprov DKI Klaim Sudah Naturalisasi Sungai di 5 Titik

Penampakan Pengerjaan Naturalisasi di Jakarta

Kompas.com mencoba melihat secara langsung area KBB di Shangrilla-Karet yang tengah dinaturalisasi pada Jumat (31/1/2020) malam.

Kawasan itu memang tampak ada pengerjaan taman pada bagian kiri dan kanan kali. Padahal, dulunya wilayah itu berupa rerumputan dan tanah.

Namun, saat ini sudah dibangun taman yang dilengkapi dengan guiding block.

Tepat di samping Stasiun Sudirman KA Bandara BNI City, taman selebar 8 meter dan panjang 300 meter dari kali telah dibangun.

Pengerjaan taman itu tampak setengah rampung. Ada tangga-tangga selebar 4 meter yang dibangun ke bawah untuk memudahkan masyarakat berjalan.

Di samping tangga itu juga dibuat wadah tanaman atau pepohonan yang dibuat dengan konsep tangga.

Kompas.com kembali menyusuri proyek pengerjaan taman itu. Lalu, terlihat kerangka besi seperti terowongan terbuka.

Menurut pekerja taman itu, nantinya akan ditanami tanaman-tanaman gantung pada besi-besi itu.

Baca juga: Menengok Naturalisasi Sungai di KBB Shangrilla-Karet

Sementara ketika Kompas.com menyusuri lebih jauh, ada rumput-rumput yang diletakkan dalam beberapa wadah.

Di depan wadah rumput itu juga dilengkapi tempat duduk yang terbuat dari olahan semen. Nantinya tempat duduk itu bisa digunakan masyarakat untuk bersantai.

Salah satu koordinator lapangan pengerjaan taman, Kipli (34) mengatakan, proses pengerjaan taman ini sudah dikerjakan sejak tiga bulan lalu.

"Iya ini ada penataan kali. Akan dibuat taman memanjang menyusuri kali," kata Kipli di lokasi.

Kipli mengatakan, pengerjaan taman itu awalnya ditargetkan rampung pada 31 Januari 2020.

Namun, hujan yang mengguyur Jakarta dalam sepekan terakhir telah membuat target penyelesaian pembangunan taman molor.

"Palingan semingguan ke depan deh nih baru selesai," tutur dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com