Juani mengungkapkan, naturalisasi sungai tahun ini akan mulai dilakukan setelah Pemprov DKI mendapatkan pemenang tender proyek. Pasalnya, saat ini proyek naturalisasi masih dalam proses lelang.
"Sebelum akhir tahun kami usahakan sudah selesai," ucap Juaini.
Baca juga: Pemprov DKI Klaim Sudah Naturalisasi Sungai di 5 Titik
Kompas.com mencoba melihat secara langsung area KBB di Shangrilla-Karet yang tengah dinaturalisasi pada Jumat (31/1/2020) malam.
Kawasan itu memang tampak ada pengerjaan taman pada bagian kiri dan kanan kali. Padahal, dulunya wilayah itu berupa rerumputan dan tanah.
Namun, saat ini sudah dibangun taman yang dilengkapi dengan guiding block.
Tepat di samping Stasiun Sudirman KA Bandara BNI City, taman selebar 8 meter dan panjang 300 meter dari kali telah dibangun.
Pengerjaan taman itu tampak setengah rampung. Ada tangga-tangga selebar 4 meter yang dibangun ke bawah untuk memudahkan masyarakat berjalan.
Di samping tangga itu juga dibuat wadah tanaman atau pepohonan yang dibuat dengan konsep tangga.
Kompas.com kembali menyusuri proyek pengerjaan taman itu. Lalu, terlihat kerangka besi seperti terowongan terbuka.
Menurut pekerja taman itu, nantinya akan ditanami tanaman-tanaman gantung pada besi-besi itu.
Baca juga: Menengok Naturalisasi Sungai di KBB Shangrilla-Karet
Sementara ketika Kompas.com menyusuri lebih jauh, ada rumput-rumput yang diletakkan dalam beberapa wadah.
Di depan wadah rumput itu juga dilengkapi tempat duduk yang terbuat dari olahan semen. Nantinya tempat duduk itu bisa digunakan masyarakat untuk bersantai.
Salah satu koordinator lapangan pengerjaan taman, Kipli (34) mengatakan, proses pengerjaan taman ini sudah dikerjakan sejak tiga bulan lalu.
"Iya ini ada penataan kali. Akan dibuat taman memanjang menyusuri kali," kata Kipli di lokasi.
Kipli mengatakan, pengerjaan taman itu awalnya ditargetkan rampung pada 31 Januari 2020.
Namun, hujan yang mengguyur Jakarta dalam sepekan terakhir telah membuat target penyelesaian pembangunan taman molor.
"Palingan semingguan ke depan deh nih baru selesai," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.