Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naturalisasi di Jakarta dan Pemanfaatan Tepi Sungai yang Bernilai Estetis

Kompas.com - 02/02/2020, 18:23 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mulai melakukan naturalisasi sungai pada tahun 2020.

Kali ini, ada tiga sungai di tiga lokasi berbeda yang akan dinaturalisasi, yakni Kanal Banjir Barat (KBB) segmen Shangrilla-Karet, Kanal Banjir Barat segmen Sudirman-Manggarai, dan Kali Ciliwung Lama segmen Jalan Krapu.

Adapun, naturalisasi di KBB merupakan lanjutan pengerjaan naturalisasi pada tahun sebelumnya di depan Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat.

 

LBaca juga: Pemprov DKI Sebut Naturalisasi Sungai untuk Memperindah dan Menampung Air Hujan Saat ini, naturalisasi di area tersebut sedang dalam tahap penyelesaian.

Kenapa harus dinaturalisasi?

Tujuannya naturalisasi pun masih sama, yaitu menata area sungai. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf.

Naturalisasi sungai yang akan dikerjakan bertujuan untuk memperindah area sungai tersebut dan menampung air hujan.

Juaini mengatakan, Pemprov DKI tidak melebarkan sungai yang akan dinaturalisasi karena segmen sungai itu sudah lebar.

"Kan kalinya sudah lebar tuh kali banjir kanal, jadi ya ditata jadi naturalisasi gitu, supaya kembali ke alam nanti ditata," ujar Juaini saat dihubungi, Jumat (31/1/2020).

"(Tujuannya untuk) memperindah, menampung curahan hujan, jadi enggak langsung terbuang, ditampung di situ," lanjut dia.

Penampungan air hujan dilakukan dengan cara membangun sumur resapan berkapasitas besar.

Kedalaman sumur resapan itu mencapai tiga meter.

Baca juga: Tahun Ini, Pemprov DKI Naturalisasi 3 Sungai yang Sudah Lebar

Pembangunan sumur resapan itu sudah dilakukan di depan Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat.

Butuh biaya berapa untuk membuatnya?

Anggaran untuk pengerjaan naturalisasi sungai di tiga lokasi tersebut telah dianggarkan dalam APBD DKI Jakarta tahun 2020..

Pemprov DKI telah menyiapkan anggaran Rp 287,9 miliar untuk pembangunan pengendalian banjir melalui pengerjaan naturalisasi kali/sungai, waduk/situ/embung, dan kelengkapannya.

Juani mengungkapkan, naturalisasi sungai tahun ini akan mulai dilakukan setelah Pemprov DKI mendapatkan pemenang tender proyek. Pasalnya, saat ini proyek naturalisasi masih dalam proses lelang.

"Sebelum akhir tahun kami usahakan sudah selesai," ucap Juaini.

Baca juga: Pemprov DKI Klaim Sudah Naturalisasi Sungai di 5 Titik

Penampakan Pengerjaan Naturalisasi di Jakarta

Pengerjaan Naturalisasi KBB Shangrilla-Karet pada Jumat (31/1/2020).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Pengerjaan Naturalisasi KBB Shangrilla-Karet pada Jumat (31/1/2020).

Kompas.com mencoba melihat secara langsung area KBB di Shangrilla-Karet yang tengah dinaturalisasi pada Jumat (31/1/2020) malam.

Kawasan itu memang tampak ada pengerjaan taman pada bagian kiri dan kanan kali. Padahal, dulunya wilayah itu berupa rerumputan dan tanah.

Namun, saat ini sudah dibangun taman yang dilengkapi dengan guiding block.

Tepat di samping Stasiun Sudirman KA Bandara BNI City, taman selebar 8 meter dan panjang 300 meter dari kali telah dibangun.

Pengerjaan taman itu tampak setengah rampung. Ada tangga-tangga selebar 4 meter yang dibangun ke bawah untuk memudahkan masyarakat berjalan.

Di samping tangga itu juga dibuat wadah tanaman atau pepohonan yang dibuat dengan konsep tangga.

Kompas.com kembali menyusuri proyek pengerjaan taman itu. Lalu, terlihat kerangka besi seperti terowongan terbuka.

Menurut pekerja taman itu, nantinya akan ditanami tanaman-tanaman gantung pada besi-besi itu.

Baca juga: Menengok Naturalisasi Sungai di KBB Shangrilla-Karet

Sementara ketika Kompas.com menyusuri lebih jauh, ada rumput-rumput yang diletakkan dalam beberapa wadah.

Di depan wadah rumput itu juga dilengkapi tempat duduk yang terbuat dari olahan semen. Nantinya tempat duduk itu bisa digunakan masyarakat untuk bersantai.

Salah satu koordinator lapangan pengerjaan taman, Kipli (34) mengatakan, proses pengerjaan taman ini sudah dikerjakan sejak tiga bulan lalu.

"Iya ini ada penataan kali. Akan dibuat taman memanjang menyusuri kali," kata Kipli di lokasi.

Kipli mengatakan, pengerjaan taman itu awalnya ditargetkan rampung pada 31 Januari 2020.

Namun, hujan yang mengguyur Jakarta dalam sepekan terakhir telah membuat target penyelesaian pembangunan taman molor.

"Palingan semingguan ke depan deh nih baru selesai," tutur dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com