Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PSI Dorong Uji Publik Terhadap Cawagub DKI Jakarta

Kompas.com - 03/02/2020, 17:46 WIB
Audia Natasha Putri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengusulkan adanya uji publik terbuka untuk pemilihan calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Seperti diketahui, Riza Patria dari partai Gerindra dan Nurmansyah Lubis dari PKS merupakan cawagub DKI Jakarta.

Nama Riza dan Nurmansyah diserahkan DPRD DKI Jakarta melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (21/1/2020).

Baca juga: Jika Terpilih Jadi Wagub DKI, Riza Patria Minta PSI Tetap Kritis

"Kami ini mitra kritis untuk eksekutif, harapan kami kepada calon wagub yang banyak kerja karena kami yakin kedua cawagub ini sudah punya potensi," ujar Idris Ahmad, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta pada Senin, (3/2/2020).

Idris menambahkan, F-PSI ingin mendorong proses yang terbuka.

Gayung bersambut, kedua cawagub DKI Jakarta punya tujuan dan niat yang sama.

Selain itu, Idris berharap fraksi serta partai pendukung para cawagub juga dapat mewujudkan proses terbuka secara khusus sampai pemilihan terlaksana di DPRD.

F-PSI juga menginginkan para cawagub dapat mengisi "ruang kosong" pada pemprov DKI saat ini dengan banyak bekerja dan eksekusi.

Hal ini karena banyak hal yang tertinggal selama posisi cawagub kosong.

Baca juga: Soal Cawagub DKI, Gerindra: PKS Punya Hak, tetapi Kami Juga Punya Harapan

"Kami punya komitmen serta mekanisme mufakat untuk salah satu calon wakil gubernur," tambah Idris.

Melalui uji publik, maka komitmen para cawagub DKI Jakarta bisa diuji secara terbuka.

"Jika perlu uji keterbukaan itu didorong dengan menayangkan debat para cawagub di TV nasional sehingga masyarakat benar-benar terlibat," jelas Idris.

"Misalnya, komitmen mereka terhadap toleransi dan pancasila seperti apa. Memang tidak ada pertanyaan mengenai program kerja mereka, tetapi kami berhak mempertanyakan komitmen pandangan mereka terhadap partai kami," lanjut dia.

Idris berujar, uji publik terbuka sangat penting agar masyarakat tahu serta mengenal bagaimana potensi para cawagub DKI Jakarta.

"Prinsipnya, kami ini wakil rakyat. Ketika kami menggunakan hak pilih, kami harus mewakili suara rakyat atau konstituen kami mengingat betapa pentingnya harus menggali dan mempertajam kompetensi dari dua calon gubernur ini," tambah Idris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com