Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Siap Bangun Pengolahan Sampah Bio Diesel di TPA Galuga

Kompas.com - 03/02/2020, 18:45 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera membangun zona bisnis pengolahan sampah bio diesel di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kabupaten Bogor.

Jika tidak ada hambatan, rencana itu akan direalisasikan pada 2020 ini.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, proyek tersebut merupakan hasil kerja sama Pemkot Bogor dengan Plastic Energy Limited, perusahaan asal Inggris.

Pemkot Bogor telah menyelesaikan detail engineering design (DED) untuk zona pengolahan sampah yang dimaksud.

Baca juga: Sampah TPA Rawa Kucing Kota Tangerang Luber ke Tepi Jalan

Nantinya, sampah-sampah yang masuk akan dipilah berdasarkan jenisnya.

"Dalam jangka pendek kita akan bangun zona inkubatur kawasan bisnis pengelolaan di TPA Galuga. Jadi kebutuhan para pihak ketiga atau user akan terpisah di situ," ucap Dedie, Senin (3/2/2020).

Dedie menjelaskan, Pemkot Bogor memiliki lahan seluas 36 hektare di TPA Galuga.

Namun, hanya 13 hektare yang baru terpakai untuk penampungan sampah dari Kota Bogor.

Sebab itu, kata dia, Pemkot akan memanfaatkan setidaknya enam hektare untuk membuat zona inkubatur kawasan bisnis pengolahan sampah.

"Nanti sampah akan dipilah. Misalnya yang anorganik sendiri dan organik sendiri. Truk nantinya khusus bawa plastik misalnya. Itu jangka panjang," sebutnya.

Baca juga: Pascabanjir, Truk Sampah Bekasi Antre Panjang di TPA Sumur Batu

Sementara itu, Perwakilan Plastic Energy Limited Kirk Evans menjelaskan, pihaknya akan memanfaatkan plastic single use (plastik sekali pakai) menjadi bahan dalam pembuatan bio diesel.

Namun, kata Kirk, saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari hasil pembicaraannya dengan Pemerintah Provinsi  Jawa Barat.

"Kami punya teknologi untuk mengubah plastic single-use alias produk plastik sekali pakai menjadi solar diesel melalui proses pirolisis," ungkap Kirk.

Lebih lanjut, jika pengolahan sampah tersebut bisa dibangun di sana, maka dampaknya akan lebih bagus.

Sebab, dapat membuat TPA Galuga menjadi lebih bersih dari plastik dan warga sekitar bisa mendapat pekerjaan dari proses tersebut.

Ia berharap, pabrik bisa dibangun tahun ini. Pasalnya, Plastic Energy Limited sudah siap untuk segera masuk ke Galuga, termasuk tim pemasaran untuk menjual dieselnya.

"Jadi, dana investasi semua dari kami. Pemerintah Kota Bogor tidak perlu keluar biaya. Yang penting ada komitmen dari ketersediaan sampahnya dan ketersediaan lahan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com