Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Tenggelam di Kali Pesanggrahan 3 Hari Belum Ditemukan

Kompas.com - 03/02/2020, 22:05 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Irsyad, bocah berusia 11 tahun yang hanyut dan tenggelam di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan sejak Sabtu (1/2) lalu hingga Senin ini, belum ditemukan.

Pencarian oleh Tim SAR gabungan dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Selatan sektor Pesanggrahan, SAR, PMI, Car Rescue, Dhuafa Rescue, beserta Polisi dan warga belum membuahkan hasil setelah tiga hari melakukan penyisiran.

Komandan Pleton Sudin PKP Sektor Pesanggrahan, Rudiawan mengatakan pencarian di hari ketiga kembali dihentikan setelah petugas melakukan pencarian hingga mata hari terbenam.

Baca juga: Bermodal Perahu Karet dan Senter, Damkar Bantu Cari Bocah yang Tenggelam di Kali Pesanggrahan

"Sore tadi pencarian kami hentikan sementara, karena hari sudah semakin gelap," kata Rudiawan.

Menurut Rudiawan, arus deras dan hujan yang terus mengguyur selama tiga hari terakhir menjadi kendala tim SAR melakukan pencarian.

Selain itu Kali Pesanggarahan memiliki kedalaman sekitar dua meter lebih dengan lebar sekitar 20 meter.

Petugas SAR dari Damkar dan Polsek Pesanggrahan menyusuri menggunakan tiga perahu karet mulai dari lokasi korban jatuh hingga perbatasan wilayah Jakarta Barat.

"Memang arus masih deras, ditambah lagi cuaca hujan," katanya.

Muhammad Irsyad diduga tenggelam saat berenang bersama ketiga temannya Sabtu lalu  sekitar pukul 15.40 WIB. Saat berenang kondisi arus kali cukup tinggi akibat hujan.

Irsyad terseret arus dan tenggelam persisnya di tanggul air Pesanggrahan RT 03/RW 02 Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Tim SAR telah melakukan pencarian sejak hari korban dilaporkan tenggelam. Penyisiran dilakukan hingga dua kilo meter dari lokasi pertama korban dinyatakan hilang.

Pencarian hanya bisa dilakukan saat hari terang, malam harinya pencarian dihentikan sementara. Pencarian telah berlangsung selama tiga hari terhitung sejak korban tenggelam.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan SAR wilayah Jakarta Barat, pencarian juga dilakukan oleh tim di sana," kata Rudiawan.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Sukadi menambahkan, diperkirakan korban tenggelam terbawa arus hingga wilayah perbatasan Kedoya, Jakarta barat karena aliran sungai yang masih deras.

"Kami lakukan pencarian dari tempat terjatuh dan sepanjang aliran kali, tapi belum ditemukan," kata Sukadi.

Sukadi menambahkan, kini pencarian telah ditutup sementara, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk melakukan pencarian pada Selasa.

Korban merupakan putra dari Aisyah (37) warga Komplek Pertambangan 3 RT 003/RW 04 Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com