Belum ditetapkannya calon penguasa Kota Depok oleh Koalisi Tertata bukan hanya soal nama calon, melainkan dari partai mana calon itu berasal.
Fitri mengaku tak ingin buru-buru. Ia membuka peluang, calon penguasa Kota Depok berasal dari kader empat partai Koalisi Tertata maupun kader dua poros lain yang sejauh ini telah terbentuk: poros PKS dan Gerindra-PDI-P.
Baca juga: Koalisi Tertata Belum Tentukan Calon Wali Kota Depok yang akan Diusung
Bisa pula menggaet Golkar yang hingga kini belum jelas di kubu mana. Semua, kata dia, tergantung "arah koalisi" ke depan.
Satu yang pasti, Koalisi Tertata tak melakukan penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota Depok 2020.
"Kami gabung dalam koalisi 12 kursi. Setelah ini, kami buka komunikasi dengan partai mana pun, partai-partai lain," ucap Fitri.
"Betul ini poros baru, cuma tetap dengan berjalannya waktu, komunikasi politik (dengan partai lain) kan wajib. Siapa yang sama visi, misi, dan platform-nya, ayo kita duduk bareng," ia menambahkan.
Sebagai informasi, poros PKS tengah menjaring nama-nama kadernya buat diusung jadi wali kota Depok pada Pilwalkot 2020.
Lalu, poros Gerindra-PDI-P dikabarkan sepakat merekomendasikan nama Pradi Supriatna, kader Gerindra yang kini menjabat Wakil Wali Kota Depok.
Sementara itu, nama Mohammad Idris yang dekat dengan PKS dan kini menjabat Wali Kota Depok belum secara resmi dilirik oleh berbagai partai politik di Kota Belimbing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.