Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkumpulan Ibu-ibu di Bekasi Jadi Korban Penipuan Modus Shooting Iklan

Kompas.com - 04/02/2020, 14:59 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Perkumpulan ibu-ibu jadi sasaran penipuan di lingkungan tempat tinggal mereka di Jalan Perumnas I, RT 001 RW 003, Kayuningrijaya, Bekasi, Jakarta Pusat. Akibat penipuan ini, mereka menderita kerugian hingga Rp 70 juta.

Salah satu korban, Hartiningsih (58), bercerita bahwa semula ia dan teman-temannya diminta untuk mengikuti kegiatan shooting produk susu.

"Kami saat itu ada bersepuluh, kami dikumpulkan di satu rumah untuk diajak shooting di Mal Metropolitan," ujar Hartiningsih saat dihubungi, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: 10 Ibu di Bekasi Jadi Korban Penipuan, Dijanjikan Syuting Iklan Susu dan Ketemu Ivan Gunawan

Hartiningsih dan teman-temannya yang lain saat itu tak merasa curiga, bahkan mereka diminta oleh penipu itu untuk dandan dan membuat yel-yel guna meramaikan shooting.

Setelah itu, mereka dibawa ke Mal Metropolitan. Di sana mereka diminta untuk menunggu sambil jalan-jalan keliling mal.

Singkat cerita, Hartiningsih dan teman-temannya diminta untuk melepas emas.

"Jadi penipu itu bilang kalau shooting tidak perlu mengenakan emas, akhirnya emas-emasnya ya kita copot dan diletakkan di tas," kata dia.

Lalu, Hartiningsih dan temannya itu menitipkan tas yang berisi emas dan ponsel. Sebab saat itu dia hendak diajak ngambil seragam di dalam mal.

Kemudian, nyatanya Hartiningsih dan temannya bukan diajak ngambil seragam, mereka malah ditinggal begitu saja di mal.

"Penipu itu balik ke tempat teman saya yang sedang menunggu," kata dia.

Penipu ini langsung mengambil paksa tas berisi emas yang kala itu dititipkan Hartiningsih kepada temannya.

Baca juga: Nenek Arpah Sakit, Sidang Penipuan dan Penggelapan Tanah Ditunda

"Jadi tas yang isi emas saya dan teman saya dipaksa ngambil oleh pelaku. Dia bilang, 'Ini tasnya saya bawa, terus kata ibu yang bawa tas saya, 'jangan, ini saya bawa'," ucap Hartiningsih menirukan.

Karena dibentak itu, temannya pun langsung memberikan tas itu ke penipu.

Di saat itu juga, penipu itu pun menyetop taksi dan masuk ke dalam taksi itu.

"Dia langsung masuk ke dalam taksi dan meninggalkan teman-teman saya," ucap dia.

Setelah peristiwa itu terjadi, Hartiningsih baru sadar jika dirinya ditipu. Ia juga menduga jika ia dan teman-temannya itu dihipnotis.

"Saya itu baru sadar setelah udah ditipu, saya rasa ini bener dihipnotis. Karena kita sudah bener-bener tidak curiga dan ikut-ikut aja," ujar dia.

Oleh karena kejadian itu, Hartiningsih pun sudah melaporkannya ke kantor polisi terdekat. Ia berharap kasus ini cepat terungkap.

"Kami sudah buat laporan, sudah kasih CCTV. Berharapnya pelaku ditangkap, " tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com