Dulu Terbangkan Pesawat, Habibi Kini Jadi Petugas PPSU dan Bergelut dengan Sampah

Ia kemudian melabuhkan diri ke Kantor Kelurahan Lebak Bulus sebagai petugas kebersihan.

Awalnya, pihak keluarga tak setuju dengan pekerjaan yang dipilih Habibi.

"Istri saya dan keluarga mulanya enggak setuju. Tapi saya ingin mencari pengalaman baru."

"Saya juga masih penasaran kerja jadi petugas kebersihan," tambahnya.

Dari segi penghasilan, pendapatannya sebagai pemandu pesawat dan petugas kebersihan jelas berbeda.

Baca juga: Kisah Awan Petugas PPSU Menikahi Perempuan Austria

Di lingkungan pekerjaan, Habibi harus menyesuaikan pergaulannya dengan pekerja di lapangan dan belajar membersihkan lingkungan.

Pasalnya, ia mengakui belum pernah memegang sapu untuk membersihkan sampah.

Ia juga ditugaskan untuk mengendarakan mobil operational PPSU.

"Dulu awal-awal saya ditugaskan membersihkan sampah di sekitar wilayah Lebak Bulus," ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, ia diminta oleh pihak kelurahan untuk bekerja di bagian dalam kantor kelurahan.

Ia membantu membuat desain untuk keperluan kelurahan.

Belajar arti hidup sederhana

Kendati demikian, ada banyak pelajaran hidup yang didapat dari bekerja bersama rekan-rekan PPSU di lapangan.

Ia tak memandang sebelah mata rekan-rekannya lantaran mereka belajar dari pengalamannya selama hidup.

Misalnya, seorang petugas PPSU bisa membuat alat yang bisa menghidupkan kembali mesin pompa air yang rusak.

"Mesin pompa air yang rusak, harganya bisa mencapai Rp 2 juta, bisa diakalin."