Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Surut, Underpass Kemayoran Sudah Bisa Dilalui

Kompas.com - 04/02/2020, 18:33 WIB
Audia Natasha Putri,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat sudah bisa beroperasi normal pada Selasa (4/2/2020) walaupun sempat terendam banjir sejak Minggu (2/2/2020). 

Akses jalan terowongan itu sudah bisa dilalui sejak Selasa pagi. Banyak kendaraan yang melintas langsung di underpass Kemayoran tersebut.

Selain itu, banjir yang menggenangi underpass Kemayoran sudah surut dan jalanan pun terlihat sudah kering meskipun masih ada lumpur tersisa di sisi kiri dan kanan underpass.

“Akses jalan sudah bisa dilalui sejak pagi tadi, meskipun surutnya sejak pukul 8 malam,” ujar Suparmono (38), salah satu ojek online ketika diwawancarai Kompas.com di underpass Kemayoran.

Baca juga: Kementerian PUPR Sarankan PPK Kemayoran Ganti Sistem Drainase Underpass Gandhi Kemayoran

Suparmono berujar, banjir di underpass Kemayoran memang sudah surut sejak Senin, (3/2/2020) malam, namun akses jalan masih ditutup lantaran masih ada petugas yang sedang menyedot sisa air dan lumpur akibat banjir yang menggenang.

Ia menambahkan, akibat ditutupnya underpass Kemayoran, ia harus memutar rute jalan agar bisa menuju Kemayoran.

Staff Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Dadang Iswono mengatakan bahwa kawasan sudah bersih dari air.

“Sudah surut dari pukul 19.00 semalam. Cuma baru tadi pagi bisa dilewati kendaraan lantaran semalam masih ada penyedotan lumpur dan air,” ujar Dadang saat sedang ke lokasi.

Banjie merendam Underpass Gandhi, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2020).Dokumentasi Sudin PKP Jakarta Pusat Banjie merendam Underpass Gandhi, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2020).

Dadang menambahkan, proses penyedotan banjir dilakukan selama 2 hari. Proses penyedotan banjir pun dilakukan selama 32 jam sejak Minggu (2/2/2020) pukul 10.30. 

Ia menambahan, dalam proses penyedotan dilakukan petugas damkar dan PPK Kemayoran dibantu dengan pompa-pompa penyedot air.

Tak hanya itu saja, Dadang juga berujar bahwa sebagai antisipasi kejadian tersebut terulang kembali, BBWS Ciliwung-Cisadane memasang pile scale untuk monitoring tinggi air ketika underpass tergenang.

Seperti diketahui, kawasan underpass Kemayoran sudah berulang kali terendam banjir. Banjir paling tinggi di kawasan itu tercatat hingga 4 meter. Hal ini disebabkan curah hujan yang tinggi serta tidak berfungsinya drainase serta pompa air di sana.

Banjir yang menggenangi underpass Kemayoran pada Minggu, (2/1/2020) merupakan kejadian yang kedua kalinya pada minggu kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com