BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menelusuri dugaan penipu yang menyasar ibu-ibu yang tinggal di Jalan Perumnas I, RT 001/RW 003, Kayuningraja, Bekasi, Jawa Barat.
"Iya kami telusuri (pelakunya)," ujar Kasubnit I Reskrim Polsek Bekasi Selatan, Iptu Manik di kantornya, Selasa (4/2/220).
Ia menyangkan para korban yang belum melaporkan kasus itu ke polisi. Para korban sejauh ini hanya membuat surat tanda kehilangan.
Manik mengatakan, saat ini pihaknya telah memeriksa CCTV Grand Metropolitan Bekasi, lokasi kasus itu.
Baca juga: Perkumpulan Ibu-ibu di Bekasi Jadi Korban Penipuan Modus Shooting Iklan
"Waktu saya buka CCTV-nya, tapi memang cerdik pelakunya, pada saat pakai kerudung, pas tahu CCTV dia (pelaku) balik kanan. Jadi jarak jauh (CCTV dengan pelaku) 15 hingga 20 meter kan belum tersorot itu," kata Manik.
Setelah memerikaa CCTV mal, ia mengatakan, akan memeriksa CCTV yang ada di kawasan rumah korban.
Menurut informasi korban, CCTV di kawasan rumah korban merekam jelas wajah pelaku.
"Kalau di Perumnas kami belum cek TKP karena TKP penipuannya di mal jadi kami tidak tahu ada CCTV. Tapi ke depannya akan (cek CCTV di perumahan)," ujar dia.
Perkumpulan ibu-ibu jadi sasaran penipuan di lingkungan tempat tinggal mereka di Jalan Perumnas I, RT 001 RW 003, Kayuningrijaya, Bekasi, Jawa Barat. Mereka menderita kerugian hingga Rp 70 juta.
Salah satu korban, Hartiningsih (58), bercerita bahwa semula ia dan teman-temannya diminta untuk mengikuti kegiatan shooting produk susu.
"Kami saat itu ada bersepuluh, kami dikumpulkan di satu rumah untuk diajak shooting di Mal Metropolitan," ujar Hartiningsih, Selasa.
Hartiningsih dan teman-temannya yang lain saat itu tak merasa curiga, bahkan mereka diminta oleh penipu itu untuk dandan dan membuat yel-yel guna meramaikan shooting.
Setelah itu, mereka dibawa ke Mal Metropolitan. Di sana mereka diminta untuk menunggu sambil jalan-jalan keliling mal.
Hartiningsih dan teman-temannya lalu diminta untuk melepas emas.
"Jadi penipu itu bilang kalau shooting tidak perlu mengenakan emas, akhirnya emas-emasnya ya kami copot dan diletakkan di tas," kata dia.
Hartiningsih dan temannya kemudian menitipkan tas yang berisi emas dan ponsel. Sebab saat itu dia hendak diajak mengambil seragam di dalam mal.
Nyatanya Hartiningsih dan temannya bukan diajak untuk mengambil seragam, mereka malah ditinggal begitu saja di mal.
Penipu ini langsung mengambil paksa tas berisi emas yang kala itu dititipkan Hartiningsih kepada temannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.