BEKASI, KOMPAS.com - Perkumpulan ibu-ibu jadi sasaran penipuan di lingkungan tempat tinggal mereka di Jalan Perumnas I, RT 001 RW 003, Kayuningrijaya, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (16/1/2020).
Akibat penipuan ini, mereka menderita kerugian hingga Rp 70 juta. Mulai dari emas, ponsel hingga uang jutaan rupiah.
Kasus penipuan tersebut berawal dengan modus mengajak perkumpulan ibu-ibu itu untuk jadi model shooting iklan produk susu Anlene.
Bahkan perkumpulan ibu-ibu ini juga dijanjikan bertemu dengan Ivan Gunawan dan mendapat fee dari shooting iklan tersebut.
Awalnya, penipu yang disinyalir masih umur sekitar 20 hingga 30-an itu datang ke puskesmas di kawasan Perumnas I.
Di sana ia mencari orang yang hendak jadi sasarannya. Lalu bertemu dengan ibu RT, Tatiek Esti. Penipu ini minta tolong ke Bu Tatiek untuk mencari 10 orang ibu-ibu.
Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Penipuan Senilai Rp 70 Juta yang Menimpa Ibu-ibu di Bekasi
Singkat cerita telah terkumpul 10 ibu-ibu itu, kemudian mereka diajak ke Grand Mall Metropolitan seolah memang benar ada shooting.
Sesampainya di mall mereka dipecahkan konsentrasinya. Sebab tiap ibu-ibu dibagi-bagi tugasnya.
Hal itu agar perkumpulan ibu-ibu itu tidak menyadari kalau dirinya ditipu.
"Jadi ada yang disuruh fotokopi KTP di dalam mall. Ada yang disuruh makan bakso, ada yang disuruh lihat lokasi shooting," kata Kasubnit I Reskrim Polsek Bekasi Selatan.
Selain itu, penipu ini sempat meminta korbannya untuk melepas emas yang tengah dipakai saat itu.
Baik itu kalung, gelang maupun cincin saat itu dengan berat berbagai macam gram.
Adapun saat itu ada dua dari 10 korban yang mengenakan perhiasan emas.
"Pelaku ini bilang ke ibu-ibu itu, 'kita kan dari lansia, tidak enak nanti dikirain orang-orang kaya, tidak bagus kenakan perhiasan, masukin saja Bu ke satu tas. Nah kebetulan yang bawa perhiasan cuma dua orang dari delapan," ujar Manik.
Baca juga: Perkumpulan Ibu-ibu di Bekasi Jadi Korban Penipuan Modus Shooting Iklan
Tas berisi emas itu dipegang oleh salah satu ibu-ibu. Kemudian, ibu-ibu yang memegang tas berisi emas ini memang tengah sendiri di luar mall.
Kemudian, pelaku tiba-tiba menghampiri ibu itu dan memaksa mengambil tas berisi emas dan barang-barang berharga lainnya.
"Pas tinggal satu ibu ini aja, tahu-tahu taksi sudah ada dan tasnya langsung diambil saja begitu, dia (pelaku) pergi," ucap Manik.
Penipuan ini juga diketahui pihak kepolisian. Mengetahui hal itu, polisi menelusuri dugaan penipu yang menyasar ibu-ibu yang tinggal di kawasan Perumnas I.
Ia menyangkan para korban yang belum melaporkan kasus itu ke polisi. Menurut dia, para korban juga telah membuat surat pernyataan untuk mengikhlaskannya.
Para korban sejauh ini hanya membuat surat tanda kehilangan.
Manik mengatakan, saat ini pihaknya telah memeriksa CCTV Grand Metropolitan Bekasi, lokasi kasus itu.
Baca juga: 10 Ibu di Bekasi Jadi Korban Penipuan, Dijanjikan Syuting Iklan Susu dan Ketemu Ivan Gunawan
Selain memeriksa CCTV, ia juga sudah memeriksa 10 orang ibu-ibu yang kala itu diajak oleh penipu itu.
Setelah memerikaa CCTV mal, ia mengatakan, selanjutnya akan memeriksa CCTV yang ada di kawasan rumah korban.
Manik mengakui aksi penipu ini cerdik. Dia bisa berhasil mengelabui perkumpulan ibu-ibu itu.
Bahkan, ia juga paham dengan area CCTV mall. Agar tidak terlihat jelas oleh CCTV, ia menutup wajahnya dengan mengenakan kerudung.
Pelaku juga kerap membalikkan badan ketika melihat ada CCTV.
"Waktu saya buka CCTV-nya, tapi memang cerdik pelakunya, pada saat pakai kerudung, pas tahu CCTV dia (pelaku) balik kanan. Jadi jarak jauh (CCTV dengan pelaku) 15 hingga 20 meter kan belum tersorot itu," kata Manik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.