Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta BNN-Polri Gagalkan Peredaran 250 Kg Ganja di Pluit

Kompas.com - 05/02/2020, 09:40 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Bareskrim Mabes Polri menggagalkan upaya peredaran narkoba jenis ganja seberat 250 kilogram di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Selasa (4/2/2020) dini hari.

Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, ganja itu berasal dari Aceh, lalu dikirim dengan truk kontainer melintasi Medan, Lampung, dan menyeberang dengan kapal di Pelabuhan Bakauheni.

"Narkoba tersebut dibawa dari Aceh menggunakan truk kontainer dicampur dengan barang-barang klontong, melalui jalan darat menuju Medan, Lampung, tiba di Pelabuhan Bakaehuni," kata Arman dalam keterangannya, Selasa.

Baca juga: Warga Sebut Polisi Sudah Pantau Lokasi Penggerebekan Ganja 250 Kg sejak 3 Hari Lalu

Kemudian ganja kembali dibawa dengan truk kontainer masuk Pulau Jawa dan menuju Jakarta.

Usai melakukan penyelidikan mendalam, BNN-Polri berhasil menemukan truk tersebut saat parkir di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

"Rencananya dari TKP akan didistribusikan ke wilayah-wilayah Jakarta dan Jawa Barat sesuai pesanan atau dijemput oleh pembeli," ujar Arman.

Petugas mengamankan seluruh barang bukti ganja dan lima kurir.

Petugas sempat kehilangan jejak

Arman menjelaskan, petugas sempat kehilangan jejak truk pembawa ganja tersebut. Hal itu terjadi saat truk sampai di Pelabuhan Bakauheni dan hendak menyeberang ke Merak.

Saat melakukan pemantauan dan pengejaran, petugas mengira truk itu menyeberang ke Merak dengan kapal feri. Namun, ternyata truk itu menumpang kapal tongkang untuk menyeberang ke Merak.

Baca juga: Sempat Kehilangan Jejak, BNN Gagalkan Peredaran 250 Kg Ganja di Pluit

"Untuk mengelabui petugas truk kontainer tidak menggunakan Kapal Roro reguler melainkan mennumpang (kapal) tongkang, sehingga petugas sempat kehilangan jejak," ujar Arman.

Bersyukur, dengan penyelidikan mendalam truk tersebut berhasil dikejar dan didapati berada di Pluit.

Kardus berisi ganja ditaburi kopi

Selain itu, upaya untuk mengelabuhi petugas dilakukan pengedar ialah dengsn menaburi kardus berisi ganja tersebut dengan bubuk kopi.

Hal itu agar keberadan mereka yang membawa ganja itu tidak terendus oleh anjing pelacak yang diandalkan polisi.

Baca juga: Selundupkan 250 Kg Ganja di Pluit, Pelaku Taburi Bubuk Kopi agar Tak Ketahuan Petugas

"Mereka ingin mengelabui petugas ketika diperiksa dengan anjing pelacak, maka tidak akan tercium. Namun, ternyata anjing pelacak kami pintar dalam mengendus," lanjut Arman.

Dikendalikan napi lapas Tangerang

Berdasarkan hasil penyelidikan lebih lanjut, kini tersangka peredaran 250 kilogram ganja jumlahnya bertambah menjadi enam orang.

Peredaran ganja ternyata dikendalikan oleh seorang narapidana asal Lapas Tangerang berinisial Y. Dia juga yang memiliki ganja seberat 250 kilogram tersebut.

Baca juga: Peredaran 250 Kg Ganja di Pluit Dikendalikan Napi Lapas Tangerang

"Satu di antaranya napi di LP Tangerang. Dia yang mengendalikan dan dari hasil pemeriksaan awal dia yang memiliki ganja tersebut," ujar Arman.

"Secara keseluruhan belum kita timbang masih dalam proses, tapi kira-kira 250 kilogram. Napinya berinisial Y, saat ini sedang kami jemput. Kami sudah berkoordinasi dengan inspektur jenderal kemenkumham," lanjut Arman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com