JAKARTA, KOMPAS.com - Sedianya momen pernikahan selalu dibalut dengan suka cita.
Bagiamana tidak, pernikahan adalah momen di mana bersatunya dua insan menjadi satu untuk membangun bahtera rumah tangga.
Tidak hanya kedua mempelai yang sedang dilanda kebahagiaan. Masing-masing keluarga mempelai juga pasti tengah berbahagia.
Baca juga: Tipu Calon Pengantin, Pemilik Wedding Organizer Pandamanda Ditangkap di Depok
Keluarga yang sedang menggelar acara pernikahan pasti ingin mempersembahkan yang terbaik untuk para tamu yang hadir.
Dari mulai desain interior gedung, rangkaian acara, baju dan tata rias para pengantin, makanan higga musik yang dibawakan dalam pesta.
Wajar saja, pesta pernikahan bisa dibilang hanya diselenggarakan satu kali seumur hidup.
Jadi tidak heran keluarga menggelontorkan yang besar untuk mempersembahkan yang terbaik.
Salah satu caranya dengan menyewa jasa wedding organizer yang tepat.
Namun, ada kalanya rencana tersebut tak berjalan mulus.
Seperti yang menimpa sejumlah pasangan yang menjadi korban penipuan wedding organizer.
Bayangan mereka akan pernikahan impian dan mengundang banyak tamu menjadi mimpi buruk tatkala katering tidak datang, dekorasi kosong melompong, hingga perias yang tak hadir di lokasi acara.
Pihak wedding organizer pun pergi tanpa jejak membawa uang pembayaran yang sudah lunas.
Kompas.com merangkum sejumlah kasus penipuan oleh wedding organizer yang pernah terjadi di lingkup Jabodetabek. Berikut deretan nama-namanya:
1. Khalisha Enterprise
Pemilik Khalisha Enterprise yang berinisial GDD telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian pada pertengahan 2017.
Dikutip Harian Kompas yang terbit pada Jumat, 22 September 2017, GDD telah menipu 10 pasangan pengantin.
Baca juga: Modus Penipuan Wedding Organizer di Depok Mirip First Travel
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Depok yang kala itu dijabat oleh Ajun Komisaris Sutrisno mengatakan, salah satu pelapor adalah warga Depok, IH.
Dalam laporan tertanggal 15 September 2017, IH merugi Rp 77 juta.
Korban sudah membayar lunas sebesar Rp 77 juta kepada pihak Khalisa Enterprise.
Dengan besaran tersebut, GDD menjanjikan penyewaan gedung resepsi, salon rias pengantin, dekorasi gedung, jasa konsumsi, dokumentasi foto, tanda mata, pembawa acara, kru resepsi, dan bulan madu ke Lombok (NTB) tiga hari dua malam.
2. Amor Wedding Organizer
Kasus penipuan yang dilakukan Amor wedding Organizor sempat viral di media sosial pada bulan Agustus 2019 lalu.
Peristiwa itu viral bermula dari cerita yang diunggah akun Instagram @_raras.
Ia membagikan foto dan video ruangan resepsi yang sepi tanpa dekorasi pernikahan, pelaminan, dan makanan.
Baca juga: Cerita Pasangan Pengantin Ditipu Wedding Organizer, Menikah Tanpa Resepsi dan Rugi Rp 89 Juta
Pemberitaan Kompas.com, Selasa, 3 September 2019 menyebutkan, pemilik akun @_raras merupakan pemilik catering yang dihubungi oleh wedding organizer bernama Amor Wedding Organizer.
Pihaknya mendapatkan pesanan katering dari WO tersebut.
Akan tetapi, karena WO tersebut menunjukkan gelagat aneh saat pemesanan terakhirnya, akhirnya Raras menolak.
WO itu diduga telah melakukan penipuan terhadap 7 pasangan pengantin.
Salah satu pasangan pengantin yang menjadi korban adalah Richard Tri Wibowo dan Irma Puspita.
Pasangan tersebut akhirnya menggelar akad nikah di masjid area lokasi gedung yang awalnya akan menjadi lokasi resepsi pernikahan.
Proses pernikahan dilakukan dengan penyelenggaraan secara sederhana.
3. Pandamanda
Belakangan, WO yang bermadalah dan banyak dilaporkan adalah WO Pandamanda.
AS, pemilik WO tersebut telah ditahan jajaran Polres Metro Depok di kantornya di bilangan Pancoran Mas, Senin (3/2/2020) pagi.
Penangkapan AS menyusul laporan dugaan penipuan dan penggelapan uang untuk jasa penyelenggara pernikahan pada Minggu (2/2/2020) lalu.
Baca juga: Wedding Organizer Pandamanda Keceplosan, Cincin Kawin Sudah Dibuat padahal Belum Ukur Jari
Pelaporan atas penipuan tersebut masuk ke Polresta Depok pada dua Februari 2020.
Laporan tersebut datang dari korban lantaran katering makanan saat hari pernikahan tidak datang.
Setelah itu, beberapa korban mulai berdatangan ke Polres Metro Depok untuk melaporkan hal yang sama.
Hingga Selasa (4/2/2020) sore, total sudah ada 28 orang yang melaporkan wedding organizer "Pandamanda".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.