JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan tidak akan melakukan pendekatan kepada masyarakat Jakarta melalui media sosial (medsos).
Menurut dia, pendekatan lebih efektif jika bertatap muka langsung dengan diskusi dan dialog terbuka ketimbang melalui medsos.
Hal itu disampaikan Riza saat menanggapi pertanyaan anggota DRPD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, Ima Mahdiah, saat Riza melakukan kunjungan ke Fraksi PDI-P DRPD DKI Jakarta, Rabu (4/2/2020).
Mulanya Ima bertanya tentang strategi Riza mengalahkan pesaingnya, Nurmansjah Lubis dari PKS, dalam pemilihan wagub.
Baca juga: Riza Patria Tak Tahu Arah Dukungan Partai-partai DPRD DKI
Soalnya, lebih banyak masyarakat yang mendukung Nurmansjah daripada Riza di media sosial.
"Saya lihat di media dan medsos cukup menarik karena masyarakat lebih welcome kepada Bang Ancah calon PKS. Bagaimana strategi, Bapak ?" tanya Ima.
Riza menjawab bahwa dirinya bukanlah pegiat medsos meski mengakui punya akun medsos seperti Facebook dan Twitter.
"Medsos ini kini menjadi penting dan menjadi tren tapi kita harus jujur medsos ini juga pertama ada yang positif ada yang belum positif, ada yang murni, orisinil, ada juga buzzer, ada juga robot. Jadi harus bijak," jawabnya.
Ia mencari dukungan warga dengan pendekatan yang dilakukan secara langsung agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Meski demikian, Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu mengaku tidak meremehkan kekuatan media sosial dalam meraih simpati warga.
"Saya tidak ingin manfaatkan, menggunakan momentum ini memikat warga, mencari simpati warga, dengan pendekatan-pendekatan media sosial yang menurut saya tidak baik dan bijak. Sekali lagi kita merespon medsos dengan baik dan bijak, kita harus apa adanya. Saya siap diskusi, siap dialog pada saatnya masyarakat akan tahu," ujar Riza.
Baca juga: Meski Bersaing, Riza Patria Bakal Sowan ke Fraksi PKS DPRD DKI
Riza merupakan salah satu cawagub bersama dengan Nurmansjah Lubis dari PKS. Riza telah mendatangi Fraksi PAN, Golkar, PKB-PPP, PSI, Nasdem, Demokrat, dan PDI-P.
Riza dan Nurmansjah menggantikan dua calon yang sebelumnya sudah diserahkan ke DPRD DKI, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Nama Riza dan Nurmansjah diserahkan ke DPRD DKI melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 21 Januari lalu.
Kini proses pemilihan cawagub di DPRD DKI sedang menunggu pembahasan draf tatib yang telah disusun panitia khusus (pansus) DPRD periode sebelumnya dalam rapimgab DPRD DKI.