JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PDI-Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Syahrial menitipkan beberapa pesan kepada Calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Pesan itu dititipkan Syahrial untuk dilaksanakan Riza jika nantinya terpilih sebagai orang nomor dua di DKI Jakarta.
"Pak Riza saya bicara tidak maksud menggurui dan menekan bapak, karwna saya lihat autobiografi mumpuni. Andai kata bapak terpilih sebagai wagub bapak bisa punya bekal menangkap harapan-harapan kami di DPRD khususnya PDI-P," ucap Syahrial di ruang Fraksi PDI-P, lantai 8, Gedung DPRD, Rabu (5/2/2020).
Baca juga: Fraksi PDI-P Sindir Riza Patria yang Sebut Susah Cari Kekurangan Anies
Menurut dia ada beberapa hal yang harus dilakukan Riza. Yang pertama terkait dengan koordinasi pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Syahrial menganggap pemprov DKI Jakarta kerap berselisih paham dan bersitegang dengan pempus terkait beberapa isu.
"Yang harus bapak lakukan nanti bapak ingatkan pak gub karena nanti 1 otak. Jika menjalankan roda pemerintahan roda di DKI jaga komunikasi dengan pempus. Karena pempus ya pempus DKI bagian dari pempus," jelasnya.
"Kalau ada aturan ya diikuti. Karena nanti bukan hanya gubernur yang repot kita juga, karena DKI terdiri dari eksekutif dan DPRD," lanjut Syahrial.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Geram hingga Reaksi Istana Kala Revitalisasi Monas Terus Dilanjutkan...
Riza juga diingatkan soal hubungan dengan wilayah perbatasan seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Khususnya untuk mengatasi macet dan banjir.
Yang terakhir adalah mengenai hubungan dengan DPRD DKI Jakarta agar lebih akur bersama Pemprov DKI.
"Tolong diajaga gubungan baik dengan DPRD. Jangan sampai tugas bersama dengan mensejahterakan warga terganggu karena hubungan DPRD dan gubernur. Bisa bapak mulai dari awal. Kami titip hal tersebut bisa dijalankan oleh bapak. Semoga maksud baik bisa tercapai dengan dipilihnya bapak sebagai gubernur," ujarnya.
Untuk diketahui, Riza merupakan salah satu cawagub bersama dengan Nurmansjah Lubis dari PKS. Ia telah mendatangi Fraksi PAN, Golkar, PKB-PPP, PSI, Nasdem, Demokrat, dan PDI-P.
Dua calon tersebut menggantikan dua calon yang sebelumnya sudah diserahkan ke DPRD DKI, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Nama Riza dan Nurmansjah diserahkan ke DPRD DKI melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (21/1/2020).
Baca juga: Nurmansyah Dinilai Dilirik Warganet, Riza Patria Pilih Diskusi dengan Warga
Proses kedua kader PKS tersebut mandek di DPRD DKI. Akhirnya, PKS dan Gerindra mengganti keduanya.
Kini proses cawagub di DPRD DKI adalah menunggu pembahasan draf tatib yang telah disusun panitia khusus (pansus) DPRD periode sebelumnya dalam rapimgab DPRD DKI.
Pada rapimgab tersebut, DPRD DKI akan menyesuaikan beberapa pasal dalam draf tatib sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Sesuai pembahasan tatib di rapimgab, maka draf tatib harus disahkan dalam rapat paripurna.
Langkah berikutnya setelah tatib disahkan, yaitu DPRD DKI akan membentuk panitia pemilihan (panlih).
Panlih bertugas untuk memverifikasi syarat-syarat yang diserahkan calon wakil gubernur ( cawagub) usulan partai pengusung, yaitu Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Setelah itu, Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI Jakarta akan menentukan jadwal pemilihan wagub oleh anggota DPRD. Pemilihan wagub dilaksanakan dalam rapat paripurna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.