JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Pemprov DKI Jakarta membangun sebuah pusat kuliner di Jalan Pluit Karang Indah Timur, Penjaringan, Jakarta Utara menuai kritik.
Gara-garanya, pembangunan itu dilakukan di atas lahan yang merupakan ruang terbuka hijau. Protes pun dilayangkan anggota DPRD dari Fraksi PDI-P Gembong Warsono
Gembong menyebutkan bahwa pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, lahan tersebut dikembalikan peruntukannya sebagai RTH karena berada di bawah tiang saluran udara tegangan tingkat tinggi (SUTET).
Baca juga: Jakpro: Hanya 11 Persen RTH di Pluit yang Akan Dibangun Kawasan Kuliner
Namun, pihak pengelola mengklaim telah memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk membuat bangunan baru di atas lahan itu.
Berita soal kisruh RTH jadi tempat kuliner ini menjadi berita terpopuler sepanjang Rabu (5/2/2020).
Selain soal RTH di Penjaringan itu, ada pula isu lainnya yang menjadi perhatian pembaca Megapolitan Kompas.com yakni kasus pembobolan rekening Ilham Bintang hingga penipuan yang dilakukan wedding organizer Pandamanda.
Berikut rangkuman empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:
Fraksi PDI-P merasa aneh karena rencana pembangunan kawasan kuliner di Jalan Pluit Karang Indah Timur, Penjaringan, Jakarta Utara tak sesuai peruntukannya.
Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Gembong Warsono melayangkan protes setelah meninjau langsung lokasi tersebut pada Senin (3/2/2020).
"Dulu 2018 kita pernah datang ke sana, kita stop, berhenti. Tapi sekarang mulai dibangun lagi," ucap Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Gembong Warsono, Selasa (4/2/2020).
Baca juga: RTH di Pluit Akan Jadi Kawasan Kuliner, Pengelola Sebut karena Tidak Terawat
Kawasan kuliner ini disebut akan dibangun oleh PT Jakarta Utilitas Propertindo (JUP) yang merupakan anak perusahaan dari PT Jakarta Propertindo.
Kompas.com mendatangi lokasi yang menjadi polemik tersebut.
RTH itu kini sudah berupa gundukan tanah yang dipagari dengan seng berwarna silver. Alat berat tampak dioperasikan di area itu.
Hanya beberapa meter seng terbuka untuk akses jalan kendaraan yang menuju ke rumah pompa.
Di langit-langit RTH terdapat kabel listrik yang menguntai dari tiang saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) dari satu tempat ke tempat lainnya.
Terdapat papan informasi bertuliskan IMB kelas B terpampang jelas di salah satu sudut lahan kosong tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap delapan tersangka terkait kasus pembobolan rekening melalui nomor telepon seluler milik wartawan senior, Ilham Bintang.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, tersangka merupakan sindikat penipuan asal Palembang, Sumatera Selatan.
Masing-masing tersangka bernama Desar (D), Hendri Budi Kusumo (H), Heni Nur Rahmawati (H), Rifan Adam Pratama (R), Teti Rosmiawati (T), Wasno (W), Jati Waluyo (J), dan Arman Yunianto (A).
Baca juga: Tercatut Dalam Kasus Pembobolan Rekening Ilham Bintang, Ini Komentar OJK
Desar menjadi otak pembobolan ini. Sementara data-data Ilham Bintang dicuri oleh Hendrik, karyawan BPR Bintara Pratama Sejahtera.
Hendrik menjual data nasabah menggunakan Sistem Laporan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
SLIK OJK tersebut memuat data pribadi nasabah, di antaranya nomor KTP, limit penarikan uang dalam rekening, dan data kartu kredit.
Baca selengkapnya di sini.
Tersangka dugaan penipuan dana jasa penyelenggaraan pernikahan, AS, ditangkap polisi di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (3/2/2020) lalu.
AS selaku pemilik wedding organizer Pandamanda dilaporkan oleh lebih dari 40 calon mempelai hingga Rabu (5/2/2020).
Mereka merasa ditipu usai menyetor sejumlah dana penyelenggaraan pernikahan yang akan berlangsung beberapa waktu ke depan.
Baca juga: Wedding Organizer Pandamanda Juga Gelapkan Biaya Vendor, Begini Modusnya
Namun, rupanya bukan hanya para calon mempelai yang merasa ditipu. Sejumlah penyedia jasa (vendor) yang bekerja sama dengan Pandamanda pun turut merasa ditipu.
Mereka bahkan membuat grup khusus untuk menagih utang Pandamanda. Para vendor yang ditipu itu mulai dari catering, sound system, hingga make up artist.
Baca selengkapnya di sini.
Seperti dikutip dari buku "Asal Usul Nama Tempat di Jakarta" yang ditulis Rachmat Ruchiat terbitan Masup Jakarta, asal muasal nama Tanah Abang muncul dari tahun 1648.
Kala itu seorang konglomerat keturunan Tionghoa bernama Phoa Bingham mendapatkan izin dari pemerintah VOC untuk memegang hak kekuasaan hutan di kawasan tersebut.
Berdasarkan izin tersebut, Phoa Bingham diperbolehkan membuat terusan dan kanal untuk sarana pengangkutan.
Selama pengerjaan itulah banyak pekerjanya yang keturunan Banten memberikan nama Tanah Abang pada lahan yang dimiliki Phoa Bingham.
“Kemungkinan penamaan kawasan Tanah Abang diberikan oleh (Jawa) Banten yang bekerja di Phoa Bingham,” kutip buku tersebut.
Namun, ada versi lain soal asal usul Tanah Abang. Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.