Salah satu contohnya adalah pemindahan area kuliner Lenggang Jakarta.
Deddy berujar, Lenggang Jakarta di sisi selatan Monas menurut rencana akan dipindahkan ke sisi timur, dekat Stasiun Gambir.
Dalam desain Deddy, Lenggang Jakarta yang baru nantinya akan dibangun di area perkerasan.
"Lenggang Jakarta itu bukan kami tempatkan di area hijau, kami angkat pohonnya, kemudian kami taruh fungsinya. Bukan begitu. Kami cari tempat yang sudah ada perkerasan," ujar Deddy.
Baca juga: Ditanya Keberadaan Pohon Monas yang Ditebang, Sekda DKI: Saya Mana Tahu
Lenggang Jakarta rencananya akan dibuat sebagian di bawah tanah. Bagian yang muncul di permukaan tanah setinggi maksimal 1,5 meter.
Alasannya, berdasarkan panduan cagar budaya kawasan Monas, bangunan selain Tugu Monas dan ruang terbuka hijau (RTH) tidak boleh dominan.
Tinggi maksimal bangunan lain di kawasan Monas maksimal 1,5 meter.
"Misal ketinggiannya 4 meter, yang keluar (permukaan tanah) hanya 1,2-1,5 meter, sisanya 2,5 meter (di bawah tanah). Kalau di dalam tanah, harapan kami masih ada pengudaraan yang baik, tidak gelap," kata Deddy.
"Desainnya kami miringkan, sehingga meskipun di dalam tanah, seolah-olah itu masih bagian dari lantai dasarnya, jadi ada sirkulasi udara yang masih baik," lanjut dia.
Rencana pemindahan Lenggang Jakarta sekaligus menjalankan filosofi ketiga, yakni kesederhanaan dalam merespons alam, yang berarti tidak ada bangunan dominan selain Tugu Monas dan RTH.
Mengapa realisasi proyek itu tak sesuai desain Deddy?
Hal itu terjadi karena Deddy dan timnya tidak dilibatkan dalam pengembangan desain.
Deddy berujar, konsep desain hasil sayembara memang tidak bisa langsung dieksekusi. Pemilik proyek biasanya mengembangkan desain karya pemenang sayembara.
Sayangnya, Deddy dan timnya tidak dilibatkan dalam pengembangan desain tersebut. Karena itu, Deddy tidak bisa mempertahankan konsep dan filosofi desain yang dia buat.
"Memang ada tahapan pengembangan desain, pengawasan, dan sebagainya. Sayangnya kami tidak berada di sana untuk bisa memberi masukan yang baik, yang tepat," tuturnya.
Baca juga: Sekda DKI: Kami Puluhan Tahun Kelola Monas, Mau Percantik kok Rumit
Berkaca dari revitalisasi sisi selatan Monas, Deddy berharap dilibatkan dalam proses revitalisasi kawasan Monas selanjutnya.
Tujuannya agar Deddy dan timnya bisa mempertahankan konsep desain mereka saat Pemprov DKI mengembangkan desain revitalisasi Monas.
"Harapannya, kami bisa terlibat di dalam pengembangan (desain) itu sehingga konsep-konsep dan filosofi awal yang kami perjuangkan itu bisa terus di-maintain," ucap Deddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.