Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Graha Bhakti Budaya di TIM Dirobohkan, Pemprov DKI Akan Bangun Hotel

Kompas.com - 06/02/2020, 17:27 WIB
Egidius Patnistik

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung opera Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, mulai dihancurkan pada Kamis (6/2/2020) pukul 10.00 WIB.

Dua mobil pengangkut alat berat beroperasi di lokasi. Atap-atap gedung Graha Bhakti Budaya pun dihancurkan dengan alat berat itu.

Sejumlah petugas tampak mondar-mandir di lokasi.

Gedung Graha Bhakti Budaya itu berdekatan dengan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Gedung tersebut juga berdekatan dengan bioskop XXI yang terkenal dengan harga tiketnya yang relatif terjangkau jika dibandingkan dengan bioskop sejenis.

Baca juga: Bukan untuk Komersil, Ini Tujuan Ali Sadikin Dirikan Taman Ismail Marzuki

Perobohan gedung itu merupakan bagian dari proses revitalisasi TIM yang ditargetkan selesai tahun 2021.

Saat ini tahapannya sudah memasuki tahap II, yakni membongkar Gedung Graha Bhakti Budaya dan Galeri Cipta I.

Di lokasi itu akan dibangun berbagai fasilitas pendukung acara kesenian, termasuk hotel.

Jakpro merupakan perusahaan yang akan membangun kembali kawasan itu.

Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto menyebutkan, pembangunan hotel di TIM merupakan usulan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Dwi, pihak Jakpro bersama Pemprov DKI telah berkonsultasi dengan arsitektur sekaligus pemenang sayembara revitalisasi TIM, Andra Matin.

"Ini usulan bersama, dalam diskusi tak ada satu orang pun yang mengusulkan. Juga sudah dikonsultasikan dengan Andra Matin," kata Dwi pada 27 November 2019.

"Jadi, sebetulnya kalau ini sudah didesain, ya ini desain bersama," sambungnya.

Secara terpisah, Asisten Perekonomian dan Keuangan Pemprov DKI Jakarta, Sri Haryati, menyatakan revitalisasi TIM mulai dibahas pada 2007.

Menurut Sri, Andra Matin memang tidak membuat desain hotel yang dimaksud.

Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan selama proses diskusi dengan sejumlah pihak.

"Kami melihat perkembangan desain, tapi semua perubahan diskusi bersama," ucap Sri.

"Ini kan sudah dijelaskan sama Pak Dwi, pembangunan revitalisasi TIM tentu mengikuti kebutuhan, dari mulai awal 2007 melakukan sayembara dan lain-lain," tambah dia.

Sri pun menyebutkan, proyek pembangunan hotel di TIM ini telah berkonsultasi dengan Andra Matin.

"Ini semuanya juga sudah dengan proses pembahasan dengan Pak Andra Matin selaku yang membuat desain dan lain-lain," ucapnya.

Bersejarah

Gedung Graha Bhakti Budaya berdekatan dengan kampus IKJ.

Mahasiswa IKJ, Andre (23), mengatakan, Gedung Graha Bhakti Budaya merupakan bangunan bersejarah.

"Bagi saya, bangunan Gedung Graha Bhakti Budaya ini sangat bersejarah," ucap Andre saat diwawancarai TribunJakarta.com, di area TIM, Jakarta Pusat, Kamis.

"Nah, sekarang ini bangunan sejarah di TIM tinggal kenangan," lanjutnya.

Meski begitu, Andre mengatakan, kegiatan seni di TIM tak boleh berhenti.

"Bangunan sejarah boleh dihancurkan, tapi kegiatan seni harus tetap berjalan. Seni itu panjang umur sampai kapan juga," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki Mulai Dirobohkan, Pemprov DKI akan Bangun Hotel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com