JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Senior KPK Novel Baswedan tidak mengikuti rekonstruksi adegan kasus penyiraman air keras terhadap dirinya meski berada di rumah.
Novel mengaku ia tidak menyaksikan rekonstruksi karena sempat melihat lampu jalan tidak menyala.
"Saya melihat tadi malam lokasi jalan dimatikan, lampu jalan, sehingga saya meyakini bahwa akan menggunakan lampu penerangan portable (lampu sorot)," kata Novel di depan kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/2/2020).
Novel mengaku, mata kanannya yang masih bisa melihat sensitif terhadap tembakan cahaya secara langsung.
Baca juga: Polisi Sempat Lihat Novel Baswedan di Area Rekonstruksi Kasus Penyiraman Air Keras
Jika terkena sorotan cahaya secara langsung, mata kanannya itu akan mengalami iritasi.
"Ketika mata kiri saya sudah permanen tidak bisa lihat lagi, tentu saya harus hati-hati sekali dengan mata kanan saya. Pilihannya itu maka dilakukan dengan kegiatan rekon tadi saya sampaikan ke penyidik bahwa saya tidak bisa mengikuti," tutur Novel.
Terkait keterangan yang menyebutkan Novel masih di Singapura, ia menyampaikan bahwa memang benar dirinya sempat ke Singapura.
Namun, pada hari Senin (3/2/2020) hingga Rabu (5/2/2020) kemarin.
Ia menyampaikan bahwa ia menjalani perawatan serius terhadap matanya tersebut selagi di Singapura.
Baca juga: Rekonstruksi Adegan Penyiraman Air Keras, Novel Baswedan Diperankan Orang Lain
"Jadi ketika saya tidak strik, mengikuti ketentuan bahwa saya tidak boleh banyak aktivitas di mata kiri," ujar Novel.
Namun Novel sempat menengok sebentar jalannya rekonstruksi saat akan sholat subuh.
Sebelumnya Novel tidak mengikuti rekonstruksi yang dilaksanakan Polda Metro Jaya di sekitar kediamannya pada dini hari ini dan digantikan peran pengganti.
"Kami mendapatkan informasi dari dalah satu kuasa hukumnya yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sedang berada di Singapura," tutur Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti kepada wartawan di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.